PALU EKSPRES, PALU – Pergerakan warga Tiongkok di Sulawesi Tengah harus diawasi secara ketat. Menyusul merebaknya virus corona virus atau 2019-nCoV yang dipicu dari negara itu. Pemerintah diminta tidak abai dalam mengawasi pergerakan warga Tiongkok mengingat, sejumlah perusahaan di Sulawesi Tengah khususnya di Morowali mempekerjakan TKA Tiongkok dalam jumlah yang siginfikan.
Anggota DPRD Sulteng, Soni Tandra menyarankan, untuk sementara tenaga kerja asing (TKA) dari Tiongkok dihentikan dulu sampai virus corona bisa diatasi. Atau setidaknya pintu masuk diperketat sehingga mudah diawasi.
Banyaknya lalulintas warga Tiongkok di Sulawesi Tengah, khususnya di sentra industri tambang, harus diawasi. Apa lagi jika ada TKA yang baru saja kembali dari negara asalnya. ”Ini harus diwaspadai,” katanya mengingatkan.
Humas PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedi Kurniawan mengatakan, sejak merebaknya kasus corona virus dari Wuhan – China, manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah menerapkan prosedur ketat. Seluruh karyawan diwajibkan mengikuti medical check up (MCU).
Selain itu, manajemen berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Baik di Morowali dan maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
”Kami juga terus mengupdate perkembangan tindakan pemantauan antisipasi penyebaran virus tersebut yang dilakukan pemerintah pusat di sejumlah titik yang berpotensi menjadi pintu masuk virus corona. Secara internal, kami juga menghimbau karyawan untuk membiasakan bersikap hidup bersih dan sehat,” jelas mantan jurnalis LKBN Antara ini.
Masih menurut Dedi pengelola kawasan Industri IMIP telah melakukan screaning terhadap seluruh TKA yang akan masuk ke Kawasan IMIP. Dalam kawasan IMIP katanya telah ditempatkan alat pengukur suhu tubuh sebagai langkah prefentif untuk mendeteksi awal penyebaran virus tersebut. Termasuk di wilayah pelabuhan dimana terdapat balai karantina untuk melakukan pemeriksaan setiap kapal dari luar negeri.
Lebih Jauh Dedi, pada Kawasan IMIP telah dilakukan indentivikasi TKA yang berasal dari daerah Wuhan dan dilakukan screaning. Walau belum ada yang suspect virus manajemen memilih menghentikan penerimaan TKA yg berasal dari kota Wuhan untuk bekerja di kawasan IMIP. Bahkan terhitung sejak tanggal 25 januari, PT IMIP menghentikan pengiriman seluruh TKA Tiongkok ke Morowali hingga waktu yang tak bisa ditentukan
Saat ini di kawasan IMIP ada 3000-an TKA Tiongkok.