PALU EKSPRES, PALU – Pakar reptil asal Australia Matthew Nicholas Wright (39) kembali ke negaranya, hari ini Selasa 18 Februari 2020 dengan membawa hasil nihil. Pekan lalu, Matt bersama sahabatnya Chris Wilson datang ke Palu dengan misi menyelamatkan buaya yang terlilit ban di Sungai Palu. Chris telah kembali ke negaranya pekan lalu.
Operasi dilanjutkan oleh Matt bersama BKSDA Sulteng, Octo Sene dari BKDSA NTT dan didukung penuh Polair Polda Sulteng. Sayang, misi pertama penyelamatan yang berlangsung selama 7 hari itu tidak berhasil.
Menjelang keberangkatannya menuju Australia, Matt menyempatkan memberikan pernyataan kepada pers di muara Sungai Palu, Senin 17 Februari 2020. Matt mengatakan, tidak ada kendala serius yang dihadapi timnya sekalipun misi penyelamatannya kali ini gagal. ”Sebenarnya tidak ada problem serius. Tapi seperti inilah ifat dasar satwa liar,” katanya diplomatis.
Menurut dia, setelah diuber selama 7 hari tanpa henti, maka aktivitas perburuan perlu jeda sejenak. Ini memberikan kesempatan kepada buaya agar tidak merasa terusik. Jika perburuan terus dilakukan, pada saat tertentu, buaya tersebut akan menyerang manusia. Hal ini terlihat dari perilaku buaya lainnya yang merasa nyaman dan tidak terusik dengan kehadiran manusia di sekitarnya. Sedangkan buaya berkalung ban, pasca aksi bakukejar pada Minggu 16 Februari dinihari, pada malam harinya buaya tidak lagi menampakkan diri di sepanjang Sungai Palu. Walau demikian, Matt berjanji akan kembali pada Mei 2020. Jika kelak kembali, ia masih akan menggunakan metode yang sama. Namun ada satu metode rahasia yang dilakukan jika ia benar-benar kembali ke Palu.
Selama seminggu operasi, Matt dan timnya sempat mencoba beberapa metode. Pemasangan perangkap, melakukan pengejaran dan pemasangan jerat di muara Sungai Palu. Dari tiga metode itu, metode pengejaran relatif berhasil. Setidaknya bisa berhadapan dengan sasaran. Matt terhitung, dua kali bertemu dengan buaya ban dan sempat menancapkan harpun (tombak) ke tubuh buaya. Pada Minggu dinihari menurut Matt adalah momen terbaik dimana ia dan timnya sudah dekat dengan kesuksesan. Sayang, pelampung penanda yang mengikut ke buaya tersangkut di jaring nelayan, saat aksi bakukejar di depan Anjungan Nusantara.