PALU EKSPRES, PALU– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memberikan apresiasi terhadap kontribusi JMK Oxfam dalam pemulihan bencana di Sulawesi Tengah, khususnya tiga daerah terdampak, Palu, Sigi dan Donggala.
Demikian disampaikan Sekdaprov Sulteng Hidayat Lamkarate saat menutup Training of Trainers (TOT) Gender, Disabilitas dan Inklusi yang dilaksanakan Jejaring Mitra Kemanusiaan (JMK) Oxfam kerjasama Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulteng, pekan lalu.
TOT sudah berlangsung dari Senin 17 Februari 2020 dan berakhir hari Jumat (21/2/2020) di Amazing Hotel. Para peserta adalah perwakilan dari 33 desa dampingan JMK Oxfam yang direkrut menjadi Comunity Organizer (CO) yang bertugas menjadi fasilitator JMK Oxfam di desanya masing – masing.
“Yang saya tahu, JMK Oxfam adalah salah satu NGO yang sudah banyak membantu korban bencana di Pasigala sejak awal bencana hingga sekarang,” ujarnya. Hidayat mengatakan, pemerintah menyadari selama di pengungsian, banyak perempuan yang mengalami kekerasan. Hanya saja mereka tidak ada yang berani mengaku. Atau merasa takut, karena mungkin pelakunya ternyata orang disekitar mereka.
Pemda juga sudah menyiapkan rumah ramah terhadap perempuan, bagi mereka – mereka yang mengalami korban kekerasan akan dilakukan konseling. Pemprov Sulteng bahkan sudah merilis kebijakan, agar semua perempuan korban kekerasan harus dilayani di rumah sakit dan pemda yang akan membiayainya.
Dengan adanya kegiatan TOT ini, Ia pun berharap, semua CO yang sudah dilatih bisa menjadi fasilitator di masing – masing desanya. Dengan demikianmereka bisa menangani masalah yang muncul di desa terutama kekerasan terhadap perempuan, anak dan disabilitas. Ia pun berharap bagi yang mendapat bantuan modal dan peralatan, agar benar – benar dimanfaatkan dengan baik.
“Teman – teman tolong dipastikan kembali mereka yang sudah dapat itu apakah dimanfaatkan betul atau tidak. Atau adakah yang benar – benar mau berusaha, tapi terkendala dimodal dan peralatan kerja. Jika ada masalah, silahkan dilaporkan juga ke Pemrov Sulteng, karena bapak adalah perpanjangan tangan dari JMK Oxfam,” ujarnya. Penutupan TOT Gender, Disabilitas dan Inklusi juga dihadiri Recovery Program Yospina Liku La’bi, Program Manager (PM) Maman Natawijaya, Senior Officer Gedis Nining Rahayu, Senior Officer Livelihood Rina, Senior Officer Wash Umar, staf JMK Oxfam serta Tim Pusdatina Prov.Sulawesi Tengah. (humas/palu ekspres)