PALU EKSPRES, PALU– Ketua KPU Palu Agussalim Wahid mewanti-wanti jajaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk menghindari bertemu calon kepala daerah dalam sebuah warung kopi (Warkop).
Hal itu kata dia masih kerap menjadi kebiasaan jajaran penyelenggara yang dapat dianggap melanggar kode etik. Kebiasaan itupun menjadi salah satu penekanan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Peringatan ini ia utarakan saat melantik jajaran PPK, Sabtu 29 Februari 2020 di Swis Bell Hotel Palu. Kata Agus, di Warkop, penyelenggara biasanya tidak menyangka akan bertemu dengan tim pasangan calon lalu terlibat diskusi.
“Ini bisa memberi komentar yang ternyata merugikan salah satu pasangan calon. Bisa menyudutkan dan mengurangi kepercayaan publik kepada kita,” katanya.
Karena itu, PPK menurut Agusalim Wahid, harus tetap menjaga independensi dan integritas. Serta meningkatkan pengetahun seputar aturan main KPU dalam menyelenggarakan Pilkada. Mengingat aturan-aturan yang terus diperbaharui.
“Kadang kita dianggap tidak konsisten karena perubahan perubahan aturan. Belum lama edaran dikelurkan, lalu muncul edaran baru. Apapun itu, kita harus tetap taat pada aturan,” tandasnya.
Agus berkata, godaan untuk melakukan pelanggaran aturan justru muncul disaat penyelenggara sudah berusaha taat aturan. Karena itu dia berharap PPK konsisten menjaga independensi agar terhindar dari godaan -godaan tersebut.
“Marilah kita melakukan keputusan kolektif kolegial dan selalu mendiskusikan jika ada kendala, supaya kita terhindar dari masalah,” pesannya.
Sebagai penyelenggara terkadang sebutnya mengalami anomali waktu. Ini karena disaat orang lain istirahat penyelenggara masih bekerja. Saat orang lain tidurpun penyelenggara tetap bekerja. Begitulah situasi yang akan dilewati para penyelenggara. Namun apapun itu penyelenggara harus tetap melaksanakan sesuai dengan tahapan.
“Saya minta teman – teman PPK untuk bekerja dengan baik, karena tekanan pada pemilihan ini sangat luar biasa, berbeda dengan pileg,” tegasnya. (mdi/palu ekspres)