PALU EKSPRES, PARIGI– Sejak tahun 2019 Kabupaten Parigi Parigi Moutong telah ditunjuk oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk menjadi salah satu kabupaten yang harus menangani tumbuh kembangnya prosentase kenaikan angka stunting.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Sosial Budaya (Sosbud) Bappelitbangda Parimo, Abdul Sahid Nurdin Badja mewakili ketua Tim Stunting kepada wartawan pada kegiatan lokakarya aksi I analisis situasi stunting, berlangsung di aula Kantor Bappelitbangda, Kamis (12/3/2020).
Menurutnya, Parigi Moutong dipilih sebagai salah satu kabupaten menangani stunting karena daerah ini adalah salah satu daerah tertinggi angka pertumbuhan stunting, tetapi prosentasenya berada di urutan ke empat dari kabupaten lain di Sulteng.
“Prosentase kita di tahun 2019 itu 34,4 persen. Tapi angka pertumbuhanya tinggi kurang lebih 26 persen dari semua kabupaten, maka dipilihlah Parigi Moutong salah satu kabupaten yang harus menangani stunting. Jadi ada dua kabupaten di 2019 yakni Parimo dan Banggai,” ungkapnya.
Artinya, Parigi Moutong mulai 2019 dan seterusnya harus betul-betul memperhatikan penanganan stunting yang akan dipantau oleh Pusat. Kemudian untuk tahun ini ditunjuk lagi 2 Kabupaten yakni, Kabupaten Sigi dan Morowali.
“Jadi, sudah ada empat kabupaten yang menangani stunting, kemungkinan di tahun berikutnya semua kabupaten akan menangani stunting,” ujarnya.
Menurut Sahid, khusus Parigi Mouting di tahun sebelumnya, Bappenas sudah menunjuk 10 Desa. Tentunya dalam penunjukan itu kata dia, Bappenas punya angka-angka tertentu yang menilai sehingga menunjuk 10 desa tersebut. Kemudian untuk tahun ini penunjukannya sudah diserahkan ke kabupaten itu sendiri.
Ia menambahkan, setelah dihitung semua dan disesuaikan dengan kekuatan anggaran yang ada, Parigi Moutong baru bisa menangani stunting sebanyak 47 desa.
“Karena hasil peninjauan tahun sebelumnya dari jumlah 278 desa, ternyata ada 205 desa kita warganya stunting,”ungkapnya.
Dengan demikian, 205 desa tersebut lanjut dia dibuatkan daftar urutan kemudian dilihat desa mana saja kejadian stunting tertinggi. Maka ditemukan 47 desa untuk ditangani tahun ini.
(asw/palu ekspres)