PALU EKSPRES, PALU– Wabah Covid 19 memaksa banyak semua orang untuk tidak melakukan pertemuan dalam skala besar, demi memutus mata rantai virus. Operasi pasar murah yang digelar pemerintah, menjelang ramadan dan idul fitri, dipastikan akan memaksa orang berkerumun untuk membeli kebutuhan sembilan bahan pokok. Inilah yang dikhawatirkan Wakil Ketua DPRD Sulteng, Muharam Nurdin. Kerumunan itu sebut dia, akan menjadi medium migrasi virus. Karena itu ia meminta, Pemda tidak perlu meniadakan pasar murah untuk golongan menengah kebawah itu. Namun caranya diubah. Tidak membuka stand di lapangan terbuka seperti biasa. Melainkan dilakukan secara mobile. Ia menyarankan, pasar murah mobile ini menyertakan ojek online ke permukiman warga. ”Setidaknya ini juga membantu ojol yang sekarang sedang kesulitan penumpang akibat social distancing,” ujarnya menyarankan.
Pemerintah kata dia harus memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) apalagi dalam situasi bencana corona yang sudah mendorong kenaikan harga beberapa komoditi. Semua OPD harus mengambil peran untuk bergotong royong melawan virus corona. Bulog sebagai penyangga logistik harus dibantu dengan menggerakkan OPD karena situasi bencana atau dalam keadaan tidak normal.
Saat ini beberapa komoditi pokok sudah berangsur naik. Gula pasir kini seharga Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kilo gram. Sebelumnya hanya berharga Rp12 ribu per kilo gram. (kia/palu ekspres)