PALU EKSPRES, PALU– Bagi warga Kota Palu yang ingin minum jamu gratis, bisa datang ke halaman Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulteng. Minum jamu gratis ini rencananya mulai digelar Jumat 17 April 2020. Perjamuan gratis jamu ini akan dilaksanakan setiap pagi.
Kepala Dinkes Sulteng, dr Reny A Lamadjido menyebut, layanan minum jamu ini agar masyarakat bisa meningkatkan imunitas tubuh. Dan diharap bisa menangkal atau tak tertukar virus corona (Covid 19).
Sebab jamu kata dr. Reny merupakan ramuan tradisional yang berkhasiat meningkatkan sistem kekebalan tubuh melawan virus penyakit.
“Isi dalam jamu itu antara lain temulawak, kunyit, jahe dan bahan-bahan yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh kita” ungkap Reny, Kamis 17 April 2020.
Selain rutin minum jamu, Reny mengimbau masyarakat disiplin melaksanakan ketentuan protokol kesehatan untuk mencegah covid-19.
Misalnya menjaga jarak aman (physical distancing) 1 sampai 2 meter. Menghindari kerumunan (social distancing), mencuci tangan pakai sabun di air mengalir selama 20 detik dan menerapkan Germas (Gerakan Masyarakat Sehat).
“Konsumsi gizi yang seimbang yaitu perbanyak buah dan sayur, rajin berolahraga, istirahat yang cukup dan menghindari stress supaya tidak terjadi penurunan daya tahan tubuh,” tandasnya.
Kabar menggembirakan lainnya diutarakan mantan Direktur RS Undata Palu ini. Kini kata dia sudah ada 22 rumah sakit di wilayah Sulteng yang siap melayani pasien Covid 19.
“Dari 39 rumah sakit yang tersebar di wilayah Sulteng, 22 rumah sakit telah dinyatakan siap melayani pasien covid-19. Baik RSUD, RS TNI/Polri dan RS swasta,”ujarnya.
Reny mengaku sangat berterimakasih kepada Gubernur dan bupati walikota se Sulteng yang telah menyiapkan rumah sakitnya sebagai tempat pelayanan terhadap pasien-pasien Covid 19.
Terkait ketersediaan tenaga medis dan fasilitas pendukung, Reny mengungkap bahwa jumlah dokter ahli penyakit dalam yang menangani sebanyak 52 orang, dokter ahli paru 3 orang dan perawat 6. 431 orang.
Sedangkan fasilitas berupa tempat tidur isolasi mencapai 348 unit dan ventilator (alat bantu nafas) sebanyak 86 unit.
Untuk Alat Pengaman Diri (APD) dan masker, menurut dia kini telah tiba bantuan Kementerian Kesehatan RI. Dan telah terdistribusi sampai tahap 3 atau saat ini telah mencapai 8000 APD dan 12.000 masker.