PALU EKSPRES, PALU– Sejak ditetapkan sebagai rujukan pasien UK 19, Rumah Sakit Anutapura Palu (RSAP) langsung menyiapkan sejumlah langkah strategis. Diawali dengan simulasi penanganan pasien beberapa waktu lalu.
Itu menjadi informasi awal bagi masyarakat, bahwa RSAP siap menangani pasien. Langkah kemudian diharap memberi penguatan mental bagi masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSAP, dr Hery Mulyadi menjelaskan, pihaknya kala itu juga langsung membentuk tim medis perawatan. Yang terdiri dari 12 tenaga dokter dan 24 perawat senior. Tim ini diketuai seorang dokter ahli paru.
“Langkah ini kami segerakan dan menjadi upaya agar masyarakat tidak tambah cemas akan pandemi ini,”kata dr Hery dalam diskusi libu ntodea yang digelar Bappeda Palu secara virtual, Jumat 17 April 2020.
Kendati demikian kata dia, pihaknya sempat kesulitan untuk melengkapi tim medisnya dengan Alat Pelindung Diri (APD). Satu kondisi yang ia akui juga menjadi kendala hampir di seluruh RS rujukan. Kala itu RSAP hanya memiliki 22 APD.
Namun dia mengaku tak patah arah. Dan memutuskan berinisiatif membeli jas hujan di Pasar Inpres Manonda untuk dijadikan APD bagi tim medisnya. Kata dr Hery, meski tidak memenuhi standar, inisiatif ini menjadi bentuk penguatan mental bagi tim medisnya agar semangatnya tidak kendor dalam merawat pasien.
“Kita terkendala APD yang saat itu hanya punya 22 APD.
Hampir semua RS mengalami ini. Akhirnya kami siapkan APD dengan jas hujan. Belinya di pasar inpres.
Saya yakinkan kepada tim, bahwa jas hujan ini juga bisa dipakai,”tutur Hery mengisahkan.
Kini ujar Hery kendala APD sedikitnya bisa teratasi. Jumlahnya lumayan memadai bagi tim medisnya. Terlebih menurutnya, sejauh penetapan pandemi, jumlah pasien positif Covid 19 di Palu tidak menunjukan signifikansi.
“Dalam konteks pasien, kenaikan tidak signifikan. Saat ini APD sudah memadai karena dapat bantuan dari provinsi dan Pemkot Palu,”jelasnya.
Langkah strategis lainnya ia akui adalah penyediaan ruang isolasi. Meski awalnya fasilitas ini juga tidak memadai.
“Memang diperintahkan buat ruang isolasi. Makanya ruangan bekas IGD lama yang kami gunakan.
Dan sudah dilengkapi standar isolasi,”papar Hery.