Bengkel Berita Daring Diminati ASN Kemenag Sulteng

  • Whatsapp
Kemenag Tolitoli

PALU EKSPRES, PALU – Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Sulawesi Tengah merespon positif pelaksanaan bengkel berita. Sebanyak 50 orang peserta antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan secara daring, Kamis 7 Mei 2020.
Kegiatan yang merupakan kali pertama diadakan itu, berlangsung selama dua jam mulai pukul 09.30 – 11.30 Wita. Mayoritas peserta adalah kontributor portal berita Website Kemenag Sulteng. Selebihnya berasal dari madrasah, KUA, penghulu dan penyuluh agama Islam.
Kasubbag Umum dan Humas, Ratna Muthmainnah tidak menduga besarnya minat ASN Kemenag Sulteng. Hingga pendaftaran ditutup terdaftar 70 orang. Namun saat dimulai, yang terkoneksi dengan meeting room Timelink berjumlah 50 orang. Sisanya gagal bergabung karena jaringan lokal buruk. Ada juga yang lupa. “Awalnya saya prediksi antara 20-30 orang saja. Ternyata peminatnya membludak,” ujarnya.
Bengkel berita merupakan kerjasama Pranata Humas, Subbag Umum dan Humas dan Seksi Penais dan Sistem Informasi. Tujuannya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penulisan berita para kontributor dan calon kontributor. Selain itu, mengisi aktifitas ASN Kemenag di masa pemberlakuan Work From Home (WFH). Di bengkel berita, karya jurnalistik para kontributor daerah di bedah oleh mentor.
Menurut Ratna, Kakanwil Kemenag Sulteng, H. Rusman Langke mendukung pelaksanaan bengkel berita. Orang nomor satu di Kemenag Sulteng ini berharap usai kegiatan peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh. “Saya mengapresiasi seluruh peserta yang aktif,” kata Ratna mengutip pernyataan Kakanwil usai melaporkan pelaksanaan bengkel berita.
Bengkel berita sesi-1 menghadirkan H. Sofyan Arsyad sebagai mentor. Di awal paparannya, jurnalis senior kota Palu ini memberikan motivasi agar peserta jangan ragu, apalagi takut salah karena belum bisa menulis berita sesuai standar jurnalistik. Dikatakan, menulis itu ibarat melukis. Semakin sering diulang akan makin baik hasilnya. Karena untuk menjadi penulis yang baik resepnya sederhana. Menulis dan terus menulis. Selanjutnya kirim tulisan. “Tidak ada gunanya menulis, jika Anda tidak berani kirim tulisan,” kata Sofyan yang juga Kasi Penais dan Sistem Informasi.
Dikatakan, menulis itu penting. Di era digital, sebuah tulisan di media akan terdokumentasi dan menjadi rekam jejak digital seseorang. Ia bakal menjadi bukti penulisnya pernah hidup di dunia. Dicontohkan, cukup mengetik nama dan kata kunci di google, bermunculan hal-ihwal tentang diri seseorang. Anak cucu dan generasi pelanjut, dengan mudah menemukan dan membacanya.
Bagi penulis pemula, Sofyan berpesan jangan patah semangat bila tulisan belum dipublikasi karena alasan kelayakan. Terus menulis sampai tulisan pertama dimuat. “Anda akan merasakan sendiri bagaimana sensasinya,” ujar bapak tiga anak ini.
Dalam sesi paparan, mentor menjelaskan secara lugas tahapan dan teknis penulisan berita. Mulai judul yang baik, membuat teras berita hingga hal-hal yang tabu dalam standar penulisan berita. Seperti penggunaan kata-kata mubazir dan jenuh. Sejumlah tips bagi penulis berita pemula, juga diberikan oleh Sofyan Arsyad yang puluhan tahun pernah aktif di dunia jurnalistik.
Pada sesi bedah berita, mentor menampilkan sejumlah berita para kontributor daerah. Satu demi satu dibedah. Sehingga peserta mengetahui letak kesalahan pada umumnya. Sebagaimana topik bengkel berita sesi-1, “7 Kesalahan Umum Penulis Berita Pemula”.
Sofyan berharap, kegiatan bengkel berita dilaksanakan berkesinambungan dengan topik beragam. Untuk membuktikan keseriusan peserta, mentor memberikan tugas menulis berita dan batasan waktu (deadline). Setiap peserta wajib menulis berita seputar kegiatan bengkel berita. “Beritakan fakta-fakta yang Anda catat dan ketahui dari peristiwa ini,” tukas Sofyan. (**/fit/palu ekspres)

Pos terkait