Desa di Era COVID 19

  • Whatsapp
Nur sangaji

Di sinilah pentingnya kita bicara tentang kedaulatan pangan dari pada ketahanan pangan. Kedaulatan bermakna kemandirian untuk produksi pangan dari tanah kita sendiri. Sedangkan ketahanan pangan lebih menggambarkan ketersediaan pangan yang sumbernya datang dari mana saja.

Kecenderungan yang mengerikan adalah ketergantungan pangan kita pada negara luar.  Bahkan, fakta yang lebih mengerikan lagi saat ini adalah hilangnya aset produksi kita. Bahwa, orang lain (Negara luar) telah datang menanam di halaman (lahan) rumah kita (negara kita). Lantas, hasil produksinya mereka jual kepada kita. Maka, covid 19 memberi pelajaran yang sangat berharga.

Bacaan Lainnya

POTENSI PRODUKSI

Kegagalan penyediaan pangan punya corak yang variatif. Boleh dilihat secara matematika sebagai fungsi dari  hilangnya lahan pertanian, gagal atau menurunnya produksi per satuan luas dan pola tanam yang belum optimal serta regenerasi dan alih usaha petani. Terakhir, kebijakan atau “political wil” dan “budgeting”nya pemerintah.

Dan, seperti uraian sebelumnya, ketersediaan yang bersumber dari impor juga riskan karena semua negara melakukan proteksi untuk kebutuhan dalam negeri. Karena itu, satu satunya jalan adalah mendorong kedaulatan pangan atau memproduksi mandiri (self production) di tanah kita sendiri. Langkah yang bisa dilakukan segara ada pemetaan potensi produksi dan realisasi produksi.

Membandingkan keduanya bisa memberi gambaran tentang optimal tidaknya pemanfaatan sumber daya dan usaha. Bila rasio atau indeksnya lebih besar sama dengan satu, berarti sudah optimal. Lebih kecil dari satu berarti belum optimal.

KEBUTUHAN

Bila dihubungkan dengan kebutuhan. Status optimal, dan kebutuhan terpenuhi maka tindakan strategis adalah mempertahankan kedaulatan pangannya. Polanya dapat berupa perlindungan kawasan produksi, pembinaan petani (penyuluhan) berkait intensifikasi,  pola tanam dan lainnya.

Bila statusnya sudah optimal, tapi kebutuhan belum terpenuhi, maka strateginya adalah ketahanan pangan.

Segera bangun ketahanan pangan karena ketersediaan tidak bisa lagi dudukung dari dalam (kedaulatan pangan). Ketahanan pangan yang ketersediaannya bersumber  dari mana saja, pasti terganggu  karena impor diasumsikan nol. Maka, dari luar itu bermakna antar desa, kecamatan, kebupaten dan provinsi dalam negara sendiri.

Pos terkait