Banjir Parimo, 22 Rumah Hanyut dan 69 Rumah Rusak

  • Whatsapp
HANYUT - Tampak satu unit rumah warga yang hanyut terbawa air. Minggu, (12/7/2020). Foto : ASWADIN/PE


PALU EKSPRES, PARIMO– Banjir yang terjadi kurun waktu Jumat (10/7/2020) hingga Selasa (14/7/2020) malam di Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan data sementara yang dirilis oleh BPBD Parimo, Kamis (16/7/2020), telah menerjang 3 kecamatan dan 13 desa di Kabupaten Parigi Moutong. Tiga kecamatan tersebut yang dilanda banjir adalah Kecamatan Parigi Selatan, Parigi, dan Parigi Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parimo, Abd. Azis Tombolotutu dihubungi, Kamis (17/7/2020), merincikan wilayah mana saja yang terendam banjir di tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Parimo. Di Kecamatan Parigi Selatan katanya, desa yang terendam adalah Masari, Tindaki, Dolago , Boyantongo, Olobaru, dan Lemusa. Di Kecamatan Parigi, desa yang terendam adalah Olaya, Pombolowo, Bambalemo. “Sedangkan di Kecamatan Parigi Barat, hanya satu desa yang terendam, yaitu Desa Air Panas,” kata Azis.
Masih menurut Azis, sebanyak 155 rumah terendam dan 889 kepala keluarag (KK) atau 3.091 jiwa terdampak banjir di tiga kecamatan tersebut. Banjir tersebut juga menyebabkan 22 rumah hanyut, 61 rusak berat, 3 rusak sedang dan 5 rusak ringan. Selain itu, 42 unit rumah terancam hanyut karena jarak rumah dari bibir sungai sangat. Jika kembali terjadi banjir susulan, lokasi 42 rumah yang berada di bibir sungai sangat berpotensi tergerus air sungai yang berujung rumah itu ikut hanyut terserat arus banjir.
“BPBD Parimo memperkirakan kerugian dari insiden rumah rusak, hanyut dan terancam hanyut di tiga kecamatan sekitar Rp4,15 Miliar,” katanya.
Banjir yang melanda Kabupaten Parimo sejak 10 hingga 14 Juli 2020 itu tambahnya, juga menimbulkan kerusakan pada sarana dan prasarana lainnya. Di antaranya, sawah seluas 2 hektare di Desa Masari. Bangunan TPI, MCK Umum, Tower wifi Desa, bangunan air bersih, kapal nelayan di Dusun I Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi Selatan. Selanjutnya, jembatan penghubung desa di Dusun II Desa Lemusa, Kecamatan Parigi Selatan. Selain itu, jembatan Trans Sulawesi Jalur II di Desa Olaya, Kecamatan Parigi. Dua jembatan lainnya yang semuanya terletak di Kecamatan Parigi Barat juga mengalami kerusakan, yaitu jembatan penghubung desa di Desa Air Panas, serta jembatan penghubung desa di Desa Baliara. Total kerugian yang ditimbulkan akibat rusaknya infrastruktur tersebut sekitar Rp5,578 Miliar.
Sehingga, BPBD Parimo memperkirakan total kerugian dari bencana banjir yang melanda wilayah Parimo baru-baru ini mendekati angka Rp10 miliar. Atau tepatnya, Rp9,726 Miliar. (fit/asw/palu ekspres)

Pos terkait