PALU EKSPRES, PALU– Wali Kota Palu Hidayat mengaku telah berupaya memenuhi kebutuhan lahan untuk pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi penyintas di Kelurahan Petobo sesuai lokasi yang diinginkan warga setempat.
Namun upaya itu terkendala lantaran lahan dimaksud dalam penguasaan warga lain. Jika digunakan, maka warga pemilik lahan meminta ganti rugi dengan membeli lahan.
Sementara anggaran daerah terbatas untuk membayar ganti rugi tersebut. Menurut Hidayat, warga menjual lahannya dengan harga Rp450ribu permeter.
“Kita terkendala dengan tidak adanyan ketersediaan anggaran untuk ganti rugi lahan untuk huntap. Karena lahan yang dimiliki perorangan ditawarkan kepada pemkot dengan harga Rp.450.000/meter. Kita tidak punya anggaran untuk penyediaan lahan ini,”ungkap Hidayat saat bertemu Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sulteng, Sabtu 25 Juli 2020.
Pascabencana jelasnya, Pemkot Palu telah mengalokasikan APBD untuk kebutuhan jatah hidup (Jadup), sarana pendidikan dan kesehatan. Kemudian perbaikan jalan dan infrastruktur yang rusak akibat gempa. Hingga mengalokasikan APBD sebesar Rp100milyar untuk membangun akses jalan di lokasi perencanaan Huntap 1, 2 dan 3. Dengan lebar jalan sekitar 4 meter lengkap dengan drainase.
Selanjutnya membangun Huntap dilahan seluas 4 hektar di Kelurahan Balaroa. Termasuk membangun jembatan 5 yang menyambung Kelurahan Tatura dan Nunu. Ini sebagai alternatif mengurai kemacetan akibat runtuhnya jembatan 4.
Oleh karena itu lanjut Hidayat, terhadap warga Petobo yang akan direlokasi, Pemkot Palu sebenarnya menawarkan tiga alternatife. Pertama relokasi ke Huntap Tondo, pembangunan Huntap mandiri bagi warga yang memiliki lahan sendiri di luar dari zona merah. Serta Huntap satelit.
“Khusus Huntap Satelite ini, Pemkot Palu memang masih belum mendapatkan lahannya,”urai Hidayat.
Sebagai wali kota, Hidayat mengaku pihaknya akan terus bekerja opimal. Meski menurutnya dia hanya bekerja sendiri. Karena itu, ia berharap dengan adanya Pansus Padagimo ,Pemkot bisa terbantu menyelesaikan problem terutama yang menyangkut nasib penyintas bencana.
“Selama ini saya berjalan sendiri dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Tetapi alhamdulilah dukungan kawan kawan dari Pansus Padagimo akan menambah semangat saya untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Palu terkhusus nasib penyintas bencana,”demikian Hidayat.