Bulan Dzuhijjah dan Bulan Kemerdekaan Indonesia

  • Whatsapp
Muh. Ilyas. Foto: Istimewa

Oleh Muh. Ilyas ( Guru Sejarah SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah )

Syariat agama Islam menetapkan tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya sebagai hari raya kaum Muslimin di seluruh dunia. Hari raya bagi orang-orang beriman adalah sebuah kemenangan yang tidak datang begitu saja, tetapi sepuluh awal bulan Dzulhijjah, Allah SWT telah menetapkannya sebagai hari-hari yang istimewa  di siang harinya di antara siang-siang di bulan yang lain. Hal ini diperkuat dengan Hadis Nabi Muhammad SAW, yang artinya “Tidak ada hari-hari yang di dalamnya amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT kecuali hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.  Para sahabat bertanya “Wahai Rasulullah” apakah amal shaleh pada hari-hari tersebut lebih dicintai oleh Allah SWT dari pada jihad fisabilillah?” Ya” kecuali seorang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali dari jihad tersebut dengan sesuatu apapun” ( HR Bukhari ).

Bacaan Lainnya

Puncak perjuangan sepuluh awal bulan dzulhijjah berada pada hari Arafah dengan diajurkannya untuk ummat Islam yang tidak berhaji melaksanakan puasa Arafah, maka momentum kemenangan ummat Islam dengan berhari raya Idul Qurban bukan sekedar simbolis an sich, tetapi hari raya kemenangan ini adalah sebuah warisan ilmu yang perlu dijaga dan dipertahankan. Karena bagi kita ummat Islam, setiap peristiwa kemenangan dasar panglimanya adalah ilmu. Karena dibalik kemenangan itu ada nilai ketaqwaan yang dasar ketaqwaan itu adalah ilmu, pengamalan dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan dari syariat agama Islam.

Kisah Nabi Ibrahim AS yang telah tercatat dalam tinta sejarah ilmu adalah bentuk pengorbanan seorang hamba terhadap Tuhannya yang disifatkan sebagai ummat dalam kesendiriannya. Seperti dalam Quran surah An-Nahl ayat 120 disebutkan “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang ummat”. Kisah Nabi Ibrahim dan putranya Ismail AS telah mengajarkan ilmu kepada ummat Islam seantero dunia tentang arti pengorbanan dalam melawan hawa nafsu. Melawan hawa nafsu adalah bagian dari jihad yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS kepada kita semua. Dan, jihad melawan hawa nafsu bagi orang-orang beriman jalannya hanya ada empat, yakni menuntut ilmu agama, mengamalkan ilmu agama, menyebarkan ilmu, serta bersabar di atas ilmu yang benar.

Pos terkait