PALU EKSPRES, PALU -Satu lagi tempat ibadah untuk keperluan kegiatan pembinaan rohani mental (Binrohtal) personel Polda Sulteng akan dibangun di lingkungan markas komando (Mako) Polda Sulteng di Jalan Soekarno Hatta, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama dan penandatanganan prasasti dimulainya pembangunan gedung Gereja Oikumene “Rapuji Tupu” (Memuji Tuhan) Polda Sulteng
oleh Kapolda Sulteng Syafril Nursal pada Selasa (11/8/2020).
Kombes Pol. Drs. Edward M. Tamboto selaku koordinator panitia pembangunan gedung Gereja Oikumene Rapuji Tupu mengatakan pembangunan gereja dengan luas kurang lebih 600 meter persegi ini menelan anggaran kurang lebih Rp 600 juta.
“Sumber anggaran swadaya murni personel Polda Sulteng yang beragama Kristen/Katolik dan para donator serta dermawan yang ada di Sulawesi Tengah,” kata Edward yang juga Karolog Polda Sulteng.
Sementara itu Kapolda Sulteng Syafril Nursal mengatakan pembangunan gereja di lokasi Polda Sulteng untuk memudahkan personel yang beragama Kristen/Katolik dalam pelaksanaan Binrohtal setiap hari Kamis. Sehingga, diharapkan memiliki bangunan yang representatif berupa tempat ibadah gereja.
“Kita ketahui dilingkungan Polda Sulawesi Tengah ini sudah terbangun megah masjid dan hari ini akan dibangun gereja dan kedepannya kembali akan dibangun tempat ibadah umat Hindu atau Pura, ini bagian dari upaya mendukung peningkatan kualitas personel Polri dengan tantangan tugas yang kompleks dan terwujudnya personel Polri yang promoter,” ujarnya.
Ia berharap kedepan ini menjadi salah satu simbol keagamaan dan kerukunan masyarakat beragama yang ada di Polda Sulawesi Tengah. Karena, baik dari Muslim ada masjid dan dari Nasrani ada gereja di lingkungan Mako Polda Sulawesi Tengah yang baru,” ujar Syafril.
Pembangunan Gedung gereja ini menggunakan dana donatur dan swadaya personel Polda Sulawesi Tengah yang beragama Nasrani. “Untuk itu, saya sangat mengapresiasi dan bangga atas partisipasi dari seluruh personel Polda Sulwesi Tengah khususnya yang beragama Nasrani dalam pembangunan gedung gereja Oikumene ini,” kata Syafril.