PALU EKSPRES, PARIMO– Akibat banjir beberapa waktu lalu menyebabkan pintu air bendungan Tamolaya di Desa Parigimpu’u, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), tertutup limbah kayu.
Limbah kayu tersebut terlihat menumpuk di bagian pintu air di pintu bendungan yang menyebabkan areal persawahan di 3 desa di wilayah tersebut tidak teraliri air dengan normal.
Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Parigi Moutong, Rivai, ST, di temui di kantornya, Selasa (29/9/2020), mengaku, bahwa pihaknya terkendala pada alat berat jenis eksavator untuk membersihkan limbah kayu yang menghalangi pintu air di bendungan tersebut.
“Alat kami ada 4 unit, yang satunya diserahkan ke DLH untuk penanganan sampah, kemudian ada yang tidak bisa digunakan karena rusak sementara yang lainnya digunakan menormalisasi sungai di wilayah utrara,” terangnya.
Menurutnya, sebagain alat berat yang ada di Dinas PUPRP itu usianya sudah tua sehingga perlu pengadaan kembali.
Memang saat ini sebut Rivai, banyak masyarakat yang membutuhkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai di sejumlah titik bencana banjir yang ada di wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
“Kemarin itu, petani di Desa Lobu Mandiri, Mertasari, dan Desa Baliara mendesak kami untuk membersihkan limbah kayu yang menghalangi pintu air tersebut, sementara alat berat ada yang rusak dan yang lain masih digunakan ditempat lain,” jelasnya.
Dengan demikian kata dia, pihaknya berupaya untuk dengan menyewa satu unit alat berat guna membersihkan tumpukan kayu yang menghalangi pintu air di bendungan itu.
“Iya, cuma itu kendalanya kemarin, sehingga penanganan di pintu air sedikitnya terlambat. Karena, alat kami yang tidak ada di tempat makanya kami sewa satu alat berat untuk melakukan pembersihan di bendungan itu,” sebut Rivai.
Ia menambahkan, pembersihan tidak hanya di pintu air itu saja. Namun, pembersihan juga dilakukan hingga di saluran irigasi yang juga sudah ditumbuhi rumput dan menghambat jalannya air untuk mengairi sejumlah areal persawahan di wilayah tersebut.
“Dan, Alhamdulillah kemarin pembersihan itu sudah selesai sehingga air di irigasi sudah lancar seperti biasanya,” demikian Rivai. (asw/palu ekspres)