PALU EKSPRES, PARIMO– Beberapa waktu lalu para petani di Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari SPBU setempat. Kini giliran sopir-sopir truk mengantre berhari-hari dan tidak bisa mendapatkan solar di SPBU Pombalowo.
Pantauan media ini, beberapa minggu terakhir terlihat antrean panjang di dua SPBU yang beroperasi di Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi moutong.
Salah seorang warga mengungkapkan kekesalannya dengan memposting foto dari tumpukan jeregen pada salah satu SPBU yang ada di Kecamatan Parigi.
Dalam postingan tersebut meminta pemerintah untuk memperhatikan tumpukan jerigen tersebut. Karena, hal itu mengakibatkan mobil truk tidak bisa beroperasi akibat pihak SPBU diduga lebih memilih melayani jerigen dari pada pengisian BBM Solar pada kendaraan.
Menindaklanjuti keluhan warga tersebut, Selasa (7/10/ 2020), sejumlah awak media turun langsung melihat kondisi di lapangan dan ditemukan tumpukan jerigen. Hasil wawancara dengan sejumlah sopir truk mereka mengaku sudah berhari-hari menunggu antrean dan tidak bisa mendapatkan jatah untuk mengisi solar.
“Saya sudah tiga hari menunggu dan tidak dapatkan kesempatan mengisi BBM. Bagaimana mau terisi pak, itu jerigen tidak ada habisnya. Kalau pun pihak SPBU melayani kami, paling banyak hanya lima mobil setiap hari,” terang salah seorang sopir tersebut dan meminta namanya tidak dikorankan.
Pada saat mengambil gambar, sejumlah warga sempat mencoba menghalangi upaya sejumlah media tersebut.
“Ada ijin tidak mengambil gambar seperti ini,” kata warga yang tidak diketahui namanya kepada sejumlah wartawan yang sedang meliput.
Setelah dijelaskan jika wartawan tidak memerlukan izin untuk mengambil gambar, cukup dengan menunjukkan identitas atau ID Card dalam peliputan. Sehingga, warga pun mengerti dan mengijinkan untuk pengambilan gambar.
Menurut keterangan warga setempat, tumpukan puluhan jerigen itu, sebagian milik dari petani dan nelayan.
“Milik petani dan nelayan pak itu sebagian, ada rekomendasinya dari kepala desa,” terang warga yang mengaku mengatur dan mengamankan proses antrean.
Kondisi tumpukan jerigen di SPBU Pombalowo terbilang parah dibanding SPBU Kampal.
Akibat lebih melayani jerigen dan berimbas pada tidak terpenuhinya pasokan BBM solar untuk mobil truk.