PALU EKSPRES, PALU – Potensi zakat Indonesia ratusan triliun rupiah pertahun. Namun yang terealisasi hanya sekitar sepuluh triliun. Demikian dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais), Kamaruddin Amin dalam materinya pada Penguatan Kompetensi Penceramah Angkatan II Sulawesi Tengah, Senin (19/10/2020).
Menurut Kamaruddin, faktor penyebab masih minimnya realiasi zakat di Indonesia antara lain, karena rendahnya literasi zakat dan wakaf pada masyarakat. Olehnya, Dirjen mengajak para penceramah agama ikut berperan meningkatkan literasi zakat dan wakaf di kalangan umat Islam.
Penguatan Kompetensi Penceramah Sulawesi Tengah Angkatan II dibuka oleh Kakanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke. Angkatan I telah dilaksanakan pekan lalu, tanggal 12 sampai dengan 13 Oktober 2020. Sedangkan angkatan ini dimulai Senin (19/10/2020) sampai dengan 20 Oktober 2020.
Tidak hanya itu, perlunya penguatan nilai-nilai moderasi beragama di kalangan penceramah, sebagai implementasi Islam rahmatan lil ‘alamin serta meningkatkan pemahaman ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan penceramah agama.
Kegiatan ini sangat strategis dalam meningkatkan kompetensi dan wawasan bagi para penceramah agama menghadapi dinamika umat dan tantangan zaman, Kata Kakanwil.
Dari berbagai tantangan dakwah yang kerap dihadapi, menurutnya, tantangan dakwah tersebut dari internal dan eksternal. Tantangan internal terkait dengan input yaitu para da’i dari segi kualitas dan kuantitas, serta konversi mengenai manajemen dakwah.
“Kita kekurangan da’i di daerah-daerah terjauh sehingga menjadi tantangan dalam berdakwah,” ujarnya.
Selanjutnya, tantangan eksternal adalah dampak dari pembangunan nilai budaya dari luar. Sehingga dibutuhkan dakwah yang efektif. Hal pertama yang dibutuhkan adalah dakwah yang komunikatif, yang dibutuhkan pendengar dan bersifat komunikasi dua arah. Hal kedua, komunikasi dakwah diukur dengan lingkungannya sesuai kebutuhan dan situasi umat, sehingga apa yang kita sampaikan sesuai dengan kondisi umat.
Kakanwil juga mengingatkan pentingnya penguatan literasi sebelum berdakwah sehingga dapat memahami ilmu agama dengan benar. (humas Kemenag)