Produksi udang Sulawesi Tengah di tahun 2019 meningkat cukup tajam yaitu menjadi 17.000 ton dari 5.000 di 2015 atau rata-rata 70 persen per tahun. Peningkatan produksi ini lebih disebabkan oleh revitalisasi tambak tradisional dan pembukaan lahan baru oleh sejumlah investor yang didominasi dari luar Sulawesi Tengah.
Dalam RPJMN 2019-2024 udang termasuk salah satu komoditas yang diprioritaskan didorong untuk ditingkatkan produksi dan nilainya. Tidak tanggung-tanggung sebesar 250 persen yaitu dari 500 ribu ton menjadi 1.290 ribu ton di 2024. Selanjutnya devisa subsektor ini diharapkan meningkat dari sekitar 3,5. milyar menjadi sekitar 8,5 milyar dolar US, di tahun 2024.
Sulawesi Tengah yang memiliki potensi areal sebesar 60.000 ha dan terletak pada empat cluster yaitu selat Makassar, teluk Tomini, teluk Tolo dan laut Sulawesi sangat terbuka menjadi salah satu sentra udang nasional. Tingkat kesesuaian lahan yang tinggi menyebabkan daerah ini menjadi magnet yang kuat bagi investor luar.
Bila laju pertumbuhan produksi udang Sulteng sebesar 70 persen per tahun, maka paling tidak di akhir tahun 2025, ada udang dari daerah ini sebesar 60.000 ton. Ini akan berdampak terhadap lahirnya sejumlah investasi di sektor hulu seperti perbenihan, jasa sarana dan prasarana lainnya serta di sektor hilir untuk investasi pabrik es dan industri pengolahan, cold storedge.
Sejumlah catatan dalam dialog itu dan perlu mendapat perhatian antara lain adakah ketersediaan infrastruktur dasar terutama listrik, “keberanian” investor lokal untuk
berinvestasi di industri udang , dan tidak kalah pentingnya adalah bagaimana perbankan sudah lebih berani membiayai industri ini yang sementara ini terkesan sebagai usaha yang “high risk”. Namun sesungguhnya usaha ini adalah usaha yang “high Calculate” meski dengan tingkat kesulitan yang agak tinggi.
Penguasaan teknologi budidaya , pasar terbuka luas dan harga tinggi serta stabil menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang punya “nyali”. Kita berharap perbankan di Sulteng akan melirik peluang ini untuk memfasilitasi para investor lokal agar terlibat lebih dominan dalam industri Vaname.