PALU EKSPRES, PALU– Direktorat Narkoba Polda Sulteng berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu ke Kota Palu, Sabtu 20 Oktober 2020. Dari dua pelaku, 1 diantaranya tewas ditembak.
Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rahman Baso menyatakan, penembakan itu dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Karena saat ditangkap keduanya berupaya melarikan diri dan melawan petugas.
“Tidak kooperafif. Melawan dan berusaha melarikan diri. Makanya dilakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kedua pelaku. Dan salahsatu diataranya meninggal dunia,” ungkap Kapolda, dalam keterangan resminya, Selasa (27/10/2020) di Mapolda Sulteng.
Dua pelaku penyelundupan masing-masing adalah Sono (34) dan Urianto (46) tahun. Keduanya merupakan warga Kota Binjai. Pelaku yang diketahui tewas tertembak adalah Sono.
“Pelaku meninggal dunia kita bawa ke RS Bhayangkara dan sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga,”kata Kapolda.
Kapolda menyebut, keduanya memang sudah menjadi target Ditresnarkoba Polda Sulteng. Sepak terjangnya ujar Kapolda sudah dipantau kurang lebih sebulan setelah adanya informasi masyarakat.
“Setelah menerima informasi masyarakat pergerakan kedua pelaku langsung kami pantau,”sebutnya.
Penangkapan keduanya dilakukan di posko kesehatan Covid 19 Kelurahan Watusampu kota Palu, Pada Sabtu 20 Oktober 2020. Saat akan melintas dengan mobil avansa, keduanya dicegat petugas. Dan terbukti membawa paket sabu seberat 7,3kg. Masing-masing 6 dalam paket besar dan 13 dalam paket kecil.
Pergerakan kedua pelaku sudah diketahui sejak masih berada di wilayah Kabupaten Pasang Kayu. Lalu dibuntuti hingga ke posko covid 19 di Kelurahan Watusampu.
“Dari informasi masyarakat pula, kita ketahui mereka akan masuk Kota Palu,”beber Kapolda.
Pihaknya kata Kapolda masih akan mendalami kasus ini. Apakah memiliki keterkaitan jaringan pengedar narkotika dengan kasus-kasus yang sebelumnya telah terungkap. Semisal kasus yang dialami Helmi Said, adik kandung Pelaksana Tugas Waklli Kota Palu. Atau kasus penyelendupan yang melibatkan seorang polisi di Riau.
Piahknyapun masih akan mengembangkan informasi apakah kedua pelaku memang telah memiliki jaringan pengedar di Kota Palu.