Arab Saudi Izinkan Umrah, Babussalam Prioritaskan Jemaah yang Tertunda Pemberangkatannya

  • Whatsapp
H. Bustamin Umar. Foto: Abidin/PE

PALU EKSPRES, PALU– Travel perjalanan Haji dan Umrah Babussalam Palu mulai ancang-ancang akan memberangkatkan jemaahnya untuk pelaksanaan umrah, menyusul kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang telah mengizinkan pemberangkatan jemaah dari luar negaranya sejak Minggu, 1 November 2020.
Owner Perjalanan Haji dan Umrah Babussalam, Haji Mustamin Umar mengatakan, pemberangkatan jemaah umrah bagi pihak Babussalam, direncanakan pada Januari 2021.
Pihak Babussalam kata H. Mustamin, tentunya memprioritaskan jemaah yang tertunda keberangkatannya pada 27 Februari 2020 lalu. Ketika itu, sebagian jemaah Babussalam sudah berada di luar negeri menuju Arab Saudi.
“Posisi saat itu 49 orang dalam perjalanan di Turki menuju Arab Saudi ketika saat itu saya mendampingi, dan 43 jemaah sudah posisi di Jakarta,” kata H. Mustamin.
Pemberangkatan dalam waktu dekat ini menurut H. Mustamin, belum akan dilaksanakan oleh pihak Babussalam karena beberapa pertimbangan. Di antaranya, pihak Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk sementara hanya memperbolehkan pengangkutan jemaah menggunakan maskapai penerbangan Saudi Airlines, sedangkan Babussalam selama ini selalu menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Kendala lainnya adalah persoalan pembatasan umur. Pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan jemaah umrah mulai umur 18 tahun hingga 50 tahun. “Saya selaku pendamping jamaah yang sudah berumur 54 tahun tentu tidak bisa berangkat mendampingi jamaah,” ujarnya.
Ia berharap aturan yang ada saat ini bisa kembali normal seperti sediakala saat kondisi sebelum Covid, sehingga Babussalam bisa merealisasikan pemberangkatan jemaah yang tertunda pemberangkatannya pada Januari 2021.
“Jadi kami imbau kepada jemaah untuk besabar sedikit karena Babussalam masih ada kendala sedikit untuk pemberangkatan dalam waktu dekat ini,” ujarnya.
Bagaimana jika ada jemaah yang mendaftar untuk pemberangkatan umrah saat ini? Menurut H. Mustamin, Babussalam tetap akan menerima pendaftaran tersebut dan akan menggabungkan pemberangkatannya bersama dengan jemaah yang tertunda pemberangkatannya lalu. Misalnya, jemaah yang tertunda pemberangkatannya yang saat itu sudah berada di Turki, akan digabung dengan jemaah yang baru mendaftar. Sehingga total jemaah yang siap diberangkatkan bisa mencapai 100 orang. Namun itupun akan melihat aturan dari Arab Saudi. Karena aturan dari pihak pemerintah Kerajaan Arab Saudi masih sangat dinamis. “Baru- baru ini keluar kebijakan untuk menggunakan hotel bintang 4. Namun belakangan direvisi menjadi hotel bintang 5 dan tetap sekamar,” katanya.
Bagi mereka yang tertunda pemberangkatannya dan pemerintah saat itu memberi pilihan untuk membatalkan keberangkatannya. Menurut H. Bustamin, pihak Babussalam selalu menawarkan pilihan, seandainya batal berangkat, tetap ada yang menggantikannya. “Bukan pengganti biaya, tapi menggantikan yang berangkat dari pihak keluarga,” ujarnya. (fit/palu ekspres)

Pos terkait