PALU EKSPRES, PALU– Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi tengah (Sulteng) membentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) di seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan PIK Mahasiswa di kampus-kampus.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Sulteng, La Ode Dia menjelaskan, saat ini angka pernikahan di bawah usia 20 tahun masih sangat tinggi.
Karena itu pihaknya terus mendorong program yang melibatkan pelajar SMA dan mahasiswa dan mahasiswi untuk menjalankan program Generasi Berencana (GenRe) di Sulteng. Melalui forum ini, nantinya pelajar yang terlibat bisa menjadi pelopor gerakan cegah pernikahan dini.
Yang saat ini kata dia persentase usia di bawah 16 tahun juga masih banyak terjadi di Sulteng. Yakni dengan asumsi empat dari 10 perkawinan di Sulteng adalah berusia di bawah 20 tahun.
“Banyak program kebijakan untuk menekan hal itu.Salah satunya membentuk PIK R di sekolah dan PIK Mahasiswa di kampus,”jelasnya.
Melalui wadah, setiap anggota GenRe, diharapkan mampu menjadi pendidik sebaya untuk memberikan informasi kepada teman-teman sebayanya agar mendewasakan usia kawin.
Dia menambahkan, ada tiga persoalan utama menyebabkan pernikahan anak di Sulteng masih tinggi, yakni faktor ekonomi, pemahaman kurang oleh masyarakat dan pergaulan bebas alias seks bebas.
“Kami berharap, PIK-R ini menjadi wahana edukasi bagi generasi kita untuk mencegah pernikahan usia dini,”demikian La Ode Dia. (**/mdi/palu ekspres)