Kapus Diklat BKKBN RI, Lalu Makripudin, Kepala Perwr BKKBN Sulteng, Maria Ernawati dalam sosialisasi bersama mitra Komisi IX DPR RI, Selasa 8 Desember 2020di lorong bakso Kelurahan Besusu Barat Kota Palu. Foto: Istimewa
PALU EKSPRES, PALU- Salahsatu upaya untuk menghadapi banyaknya tantangan yang dihadapi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dalam melaksanakan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) adalah memperkuat kemitraan.
Demikian Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Maria Ernawati dalam sosialisasi Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (AKIE) Program Bangga Kencana bersama mitra Komisi IX DPR RI, Selasa 8 Desember 2020 di rumah dataku Kampung KB Lorong Bakso Kelurahan Besusu Barat Kecamatan Palu Timur.
“BKKBN tak bisa jalan sendiri. Tentu perlu dukungan kemitraan. Salah satunya adalah dari DPR” Kata Maria Ernawati membuka kegiatan tersebut.
Anggota Komisi IX DPR-RI, H Anwar Hafid yang diwakili Tenaga Ahli Komisi, Mohammad Taufan dalam kesempatan itu mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan pola hidup bersih. Serta selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).
”Pak Anwar Hafid berpesan agar kita harus mulai beradaptasi dengan tatanan dan kebiasan baru dengan melakukan hal positif dan perilaku 3M agar tetap produktif,”harapnya.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Kapus Diklat) BKKBN Sulteng, Lalu Makripudin yang hadir dalam kegiatan itu mengajak pasangan usia subur (PUS) di Kota Palu untuk melakukan perencanaan dalam kehidupan berkeluarga.
Yaitu mulai dari merencanakan pernikahan dan tetap ber-KB menggunakan alat dan obat kontrasepsi
Iapun menekankan untuk menghindari pergaulan bebas dan mengontrol aktivitas anak dalam penggunaan teknologi informasi
“Hindari menikah karena bencana, tekankan pada remaja untuk menghindari pergaulan bebas, jika menggunakan hp (smartphone) awasi mereka,”kata Makripudin, mengimbau.
Selanjutnya ia juga menyarankan usia ideal menikah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki atas pertimbangan dari sisi kesehatan dan psikologi.