BNN Provinsi Sulteng Berhasil Memutus Jaringan Narkoba Antar Lapas

  • Whatsapp
Kepala BNNP Sulteng, Brigjen Pol. Monang Situmorang didampingi Kabag Umum Wati dalam konferensi pers akhir tahun di kantor BNNP Sulteng, Jalan Dewi Sartika , Kota Palu, Rabu (30/12/2020). Foto : Istimewa

PALU EKSPRES, PALU- Badan Narkotika Nasional  (BNN)  Provinsi Sulawesi Tengah pada 2020 ini berhasil memutus jaringan sindikat peredaran narkoba antar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di dua provinsi di Indonesia.Yaitu, jaringan Lapas Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah,  yang dikendalikan oleh napi bernama  Hj. Ijhal dengan jaringan Lapas Cipinang Jakarta yang dikendalikan oleh napi bernama Aking.

“Ini hasil kinerja BNNP Sulteng kurun waktu Januari- Desember 2020,” kata Kepala BNN Provinsi Sulawesi Tengah, Brigjen Pol.  Monang Situmorang saat konferensi pers akhir tahun di kantor BNNP Sulteng, Jalan Dewi Sartika, Kota Palu, Rabu (30/12/2020).

Bacaan Lainnya

Hasil kinerja BNNP Sulteng lainnya  kurun Januari- Desember 2020 kata Monang, adalah  mengungkap 19 kasus melibatkan 38 orang tersangka. Barang bukti yang disita dalam kasus tersebut berupa sabu 1.374,01 gram, Ganja 960 gram, uang tunai sebanyak Rp 37.684.000, kendaraan roda dua 1 unit dan kendaraan  roda empat  sebanyak 2 unit.

Selain itu, BNNP Sulteng telah merehabilitasi 338 pasien, dari 52.341 jiwa terpapar narkoba berdasarkan hasil survey LIPI 2019.

BNNP Sulteng lanjutnya, juga intensif mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan, serta aktif mencegah penyalahgunaan narkoba melalui pelatihan pengembangan kapasitas. Hal itu bertujuan  agar mereka yang sudah mengikuti pelatihan  mampu menjadi penggiat-penggiat yang aktif di lingkungannya dalam mencegah peredaran gelap narkoba. Total warga yang telah mengikuti pelatihan tersebut sebanyak 30 orang, terdiri dari 7 instansi pemerintah di lingkungan provinsi Sulteng.

“BNNP Sulteng juga melakukan upaya bimbingan teknis kepada 14 instansi swasta / badan usaha yang berjumlah 30 orang,” ujarnya.

Lingkungan pendidikan tambahnya, juga turut diberikan bimbingan teknis terkait pengembangan kapasitas P4GN. Sebanyak 30 orang dari 21 instansi pendidikan mendapatkan penguatan tersebut.

“Lingkungan masyarakat terutama para tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh masyarakat juga mendapatkan peningkatan kapasitas P4GN. Jumlahnya adalah 30 orang dari 10 desa di Kabupaten Sigi,” katanya. (bid/palu ekspres)

Pos terkait