PALU EKSPRES, PALU–Daya beli petani di Sulawesi Tengah terus membaik di tengah tekanan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Hal itu ditunjukkan dengan kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) selama Bulan Januari 2021.
Berdasarkan laporan BPS Sulteng mencantumkan NTP di Sulteng pada Bulan Januari 2021 sebesar 95,98. Sedangkan NTP Desember 2021 sebesar 95,91. Sehingga terjadi kenaikan 0,07 persen.
“Kenaikan NTP ini karena tiga subsektor mengalami perubahan positif, bahkan subsektor Hortikultura naik cukup tinggi,” kata Kepala BPS Sulteng Dumangar Hutauruk, Senin (2/2/2021).
Dumangar merincikan, subsektor Hortikultura selama Januari 2021 mengalami kenaikan indeks nilai tukar paling besar, yakni 1,05 persen. NTP di subsector ini pada bulan Desember 2020 sebesar 99,49 naik menjadi 100,53 pada Januari 2021.
Subsektor Holtikultura juga mengalami kenaikan NTP. Selama bulan Januari 2021, subsektor ini terdongkrak naik sebesar 0,91 persen yakni dari 96,38 pada Desember 2020 menjadi 97,25 pada Januari 2021.
Subsektor lainnya yang mengalami kenaikan NTP adalah Tanaman Perkebunan Rakyat. Pada bulan Desember 2020, subsector ini mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen. Nilai NTPT yang semula 94,43 pada Desember 2020 berubah menjadi 94,55 pada Januari 2021.
Sementara dua subsector yaitu, Tanaman Pangan dan Peternakan mengalami penurunan indeks nilai tukar. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 0,37 persen dari 97,45 pada Desember 2020 menjadi 97,09 pada Januari 2021. Subsektor Peternakan juga mengalami penurunan NTP sebesar 0,24 persen atau berubah dari 96,62 pada Desember 2020 menjadi 96,39 pada Januari 2021. (bid/palu ekspres)