Masih Ada Juga Menelpon di Saat Pesawat Lepas Landas

  • Whatsapp
Hasanuddin Atjo

Oleh Hasanuddin Atjo

Di pagi hari, medio Februari tahun 2021, pesawat Batik Air, ID 6561 Palu – Jakarta lepas landas sesuai jadwal, pukul 7.00 Wita.

Bacaan Lainnya

Proses verifikasi dokumen antara lain bukti rapid anti gen tidak lama, boleh jadi hampir semua sudah memahami. Sayangnya biaya rapid antigen dinilai masih mahal, 275 ribu rupiah per test. Padahal harga cheker rapid (stick) sekitar 50 ribu rupiah .

Penumpang di pagi itu agak padat karena hanya satu penerbangan direct tujuan Jakarta. Saya chek in agak akhir dan minta nomor seat yang kursi tengahnya tidak terisi sebagai bentuk prokes Covid 19, save distancing, dan mendapat seat nomor 29 D-lorong.

Tetangga deretan seat saya, 29 F-Jendela, seorang anak muda usia diperkirakan berumur sekitar 20 tahunan. Sekilas tampilannya terpelajar, karena gayanya gaul, potongan rambut model terkini dan berbadan atletis, bawa tas rangsel kulit serta terselip laptop terkini berwarna milenial .

Awalnya, saya menaruh simpati kepadanya. Inilah generasi penerus harapan bangsa, akan membawa negeri ini, sebagai negara maju di tahun 2045, dengan PDB US$ 7 triliun dolar, meningkat 7 kali dari PDB saat ini.

Rasa simpati itu mulai berkurang di saat Batik Air didorong oleh push car, si pemuda tadi terus menelpon menggunakan headset bluetooth terkini, dan dari jarak beberapa meter memang tidak akan terlihat oleh crew pesawat bahwasanya dia sedang menelepon, karena suara cukup setengah berbisik.

Di saat pesawat siap berpacu di runway, yang bersangkutan masih saja menelpon, padahal crew telah mengumumkan sebelumnya agar seluruh alat komunikasi, termasuk HP , segera dinonaktifkan. Bahkan, di depannya terpasang sticker HP tanda cross. Artinya, tidak boleh diaktifkan apalagi menelpon.

HP atau ponsel yang menyala saat berada di dalam pesawat dapat memantulkan sinyal dari beberapa menara operator seluler yang dilewati pesawat, sehingga mampu mengirimkan sinyal yang jauh lebih kuat. Dan ini merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi komunikasi dengan menara kontrol bandara, berujung pada jaminan keselamatan crew dan penumpang pesawat.

Saya akhirnya sengaja berbatuk kecil beberapa kali, dan berharap yang bersangkutan paham dan segera menutup ponselnya, agar resiko gangguan komunikasi pilot dan menara kontrol diminimalkan.

Pos terkait