Ketiga, mengajarkan pengetahuan yang sudah didapatkan. Cara terbaik menguatkan pengetahuan adalah dengan mengajarkannya. Sekecil apapun ilmu yang diajarkan bagi orang lain akan semakin menguatkan pengetahuan si pembelajar itu sendiri. Berbagi ilmu dengan sesama ibarat cahaya matahari yang tidak akan pernah padam. Pembelajar berbagi cahaya tetapi cahayanya tidak berkurang dan bahkan semakin terang benderang.
Keempat, menguatkan tekad dan komitmen untuk selalu belajar di mana saja dan kapan saja. Semangat belajar tidak akan dibatasi waktu dan tempat. Belajar dan belajar adalah cara terbaik menjalani proses ini. Di mana saja dan kapan saja si pembelajar tetap bisa memaknai proses belajar dengan baik. Karenanya manusia yang sedang menjalani proses belajar harus menjaga tekad dan komitmennya untuk tetap fokus pada tujuan. Tidak goyah dengan berbagai godaan yang melunturkan semangat belajar.
Pandemi Covid-19 yang belum berakhir sampai saat ini telah menguji kemampuan kita sebagai manusia pembelajar. Manusia yang matang dalam berpikir, tentu tidak hanya mengandalkan intuisi saja, Namun lebih dari itu dapat memaksimalkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomoriknya untuk kemaslahatan diri dan masyarakat di sekitarnya.**