Sebenarnya apabila ditelisik lebih jauh lagi, tugas orangtua dalam membelajarkan anaknya selama pandemi ini cukup kompleks. Apabila guru memiliki tanggung jawab mengajarkan satu mata pelajaran kepada siswanya. Misalnya guru matematika, maka tugas pokoknya tentu bagaimana anak bisa memahami pelajaran matematika yang diajarkan. Beda dengan orangtua yang harus memahami tugas berbagai mata pelajaran yang diberikan gurunya. Tidak hanya pelajaran matematika, tetapi juga mata pelajaran yang lainnya. Orangtua dituntut untuk bisa memahami semua mata pelajaran agar bisa memberikan solusi ketika anak belum paham.
Namun dari sekian banyak orangtua yang mendampingi anaknya dalam belajar, tentu ada mereka yang sukses dalam membelajarkan anaknya. Orangtua yang memiliki kompetensi yang dapat membelajarkan siswa dengan kreativitas yang mereka miliki. Oleh sebab itu melibatkan orangtua dengan menjadikannya bagian dari proses pembelajaran di sekolah selama pandemi ini perlu direalisasikan. Agar tujuan belajar bisa diwujudkan dengan sebaik-baiknya.
Untuk mewujudkan kegiatan orangtua mengajar, maka ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, guru atau pihak sekolah harus melakukan identifikasi kemampuan atau profesi dari masing-masing orang tua siswa. Identifikasi kompetensi orangtua sangatlah penting agar bisa berbagi pengetahuan dengan guru di sekolah. Identifikasi dimaksudkan untuk memetakan kemampuan orangtua yang dapat dimanfaatkan membantu aktivitas belajar.
Kedua, kegiatan ini ditujukan untuk membantu aktivitas belajar di sekolah. Bukan sebagai kegiatan utama, makanya sifatnya bisa insidental berdasarkan kebutuhan dari siswa dan kemampuan yang dimiliki oleh orangtua.
Ketiga, kegiatan ini tidak dimaksudkan menambah tugas orangtua yang memang sudah terasa berat sejak pandemi ini. Kegiatan ini lebih bersifat sharing pengetahuan dan pengalaman dalam membelajarkan anak. Masing-masing orangtua jelas mereka memiliki pengalaman yang berbeda dalam membelajarkan anak. Begitu juga sebaliknya bagi anak, mereka akan mendapatkan suasana baru atau selingan dalam belajar. Sehingga tidak monoton dalam pembelajarannya. Anak- anak akan mendapatkan pengalaman seru belajar bersama orangtua temannya pada saat itu.