Identifikasi Kebutuhan Belajar Peserta Didik

  • Whatsapp
MHD Natsir. Foto: Istimewa

Oleh MHD. Natsir*

PANDEMI Covid 19 telah merubah cara pandang masyarakat terhadap lembaga pendidikan formal. Proses sosialisasi dan interaksi yang biasanya didapatkan di sekolah formal selama pandemic ini menjadi berkurang, bahkan tidak ada sama sekali. Belajar dilakukan secara daring dan para pelajar tidak pernah berinteraksi tatap muka langsung dalam sebuah proses pembelajaran di kelas. Kelas telah digantikan oleh ruang virtual yang memungkinkan masing-masing saling sapa, tetapi tidak bisa bersentuhan fisik.

Bacaan Lainnya

Beberapa nilai yang biasa didapatkan di sekolah formal menjadi hilang, Khususnya anak-anak yang barumulai masuk sekolah di saat pandemi. Mereka tidak pernah merasakan bagaimana rasanya mempersiapkan diri pergi sekolah. Selain pakaian baru mereka juga akan merasakan bagaimana pengalaman pertama masuk sekolah. Berkenalan dengan teman-teman baru, ibu bapak guru dan suasana belajar yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Belajar bersama, berlarian di halaman sekolah, berkelahi dan kemudian damai lagi. Semua itu hanya dapat dirasakan di sekolah, bukan ruang virtual.

Seeing sebagian orangtua di awal anaknya masuk sekolah disibukkan oleh berbagai pertanyaan dan protes tentang sekolah. Apakah benar dia sudah masuk sekolah? Kalau sudah sekolah kenapa setiap hari selalu di rumah? Kenapa tidak pernah pergi ke sekolah. Beberapa pertanyaan ini sering muncul dari bibir anak yang baru masuk sekolah. Sebagian mereka ada yang mulai bosan dan tidak mau belajar secara online. Kebosanan mereka berhadapan dengan dunia virtual dan rasa rindu bermain dan belajar dengan teman-temannya. Inilah yang dirasakan oleh sebagian orang tua selama pandemic ini. Menghadapi anak yang rindu sekolah, tetapi tidak bisa pergi ke sekolah.

Bagi anak-anak tingkat dasar, mereka butuh belajar nilai-nilai sosial, berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas dari rumahnya. Bergaul dengan orang-orang yang selama ini mungkin belum mereka kenal. Seeing terbentuk perilaku dan karakter yang baik di dalam diri mereka, sebagai bekal untuk menjalani kehidupan sosial yang lebih luas. Hal ini tentu saja berbeda dengan mereka yang sudah remaja dan belajar di tingkat SMP atau SMA. Selain mereka butuh sosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, mereka juga butuh untuk eksistensi yang lainnya.

Pos terkait