PALU EKSPRES, JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol. Sigit Listyo Prabowo bersilaturrahim ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menemui jajaran pengurus DPP LDII.
Lawatan tersebut merupakan bagian dari kunjungan berseri Sigit Listyo menemui ormas-ormas Islam, untuk menciptakan sinergi dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Menurutnya Polri memiliki pekerjaan besar. Apalagi ditengah upaya penanggulangan wabah Pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi nasional, dan menjaga situasi Kamtibmas yang nyaman dan kondusif.
“Kami perlu kerja sama dan alhamdulillah, kami banyak berdiskusi dengan Ketua Umum DPP LDII dan pengurus LDII yang lain. Sehingga program Kamtibmas dan beberapa program lain yang bisa kami sinergikan di lapangan akan kami terus kembangkan,”jelas Kapolri di Kantor DPP LDII, di Patal Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (10/3/2021).
Kapolri Sigit pun ingin kehadiran Polri bersama ormas-ormas dan tokoh-tokoh masyarakat, bersinergi mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.
“Kami kawal program Kamtibmas bersama-sama. Seluruh kegiatan yang sebenarnya untuk masyarakat dan bangsa agar bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Berkaitan dengan hal itu, Ketua Umum DPP LDII, Chriswanto Santoso memahami bahwa permasalahan bangsa bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata. LDII sebagai salah satu komponen bangsa juga punya bagian tanggung jawab menjadikan Indonesia aman dan sejahtera.
“Bagi kami sebagai lembaga dakwah, dakwah bisa berjalan kalau Indonesia juga aman dan pada kondisi stabilitas ekonomi dan keamanan terjamin. Apalagi pada kondisi pandemic Covid -19, banyak permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Kita harus mengkonsolidasikan ide atau taswiatul manhaj, menjadi gerakan tansiqul harokah,” ujarnya.
Gerakan tansiqul harokah adalah gerak yang sama dalam istilah umat muslim.
Dalam kunjungan ini, Chriswanto Santoso sangat bersyukur atas kunjungan Kapolri Sigit. Menurutnya, Kapolri telah berupaya melakukan taswiatul manhaj. Yaitu upaya menyamakan pikiran, visi-misi, dan persepsi.
“Kebetulan selama ini sudah ada sinergi, maka setelah ini kami menerjemahkan ke dalam tansiqul harokah, dan langkahnya pun harus seiring. Ini kami harapkan akan menjadi percepatan pemulihan kondisi Indonesia ke depan agar menjadi lebih baik. Baik itu bidang kesehatan, ekonomi, maupun kondisi sosial,” ujarnya.