PALU EKSPRES, PARIMO– Pemerhati Lingkungan sekaligus Ketua Kelompok Pecinta Alam (KPA) Palangga, Desa Petapa Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), Abdul Main, menyoroti kondisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Toraranga di Kelurahan Loji, Kecamatan Parigi.
Menurut Main, beberapa bulan terakhir kondisi RTH Toraranga tersebut terkesan tak terusrus. Pasalnya, di lokasi itu sudah ditumbuhi rumput liar dan terlihat tak terawat.
“Saya sangat menyangkan sikap pemerintah yang terkesan mengabaikan kondisi RTH yang sudah dibangun dengan anggaran ratusan juta rupiah tersebut,” kata Abdul Main kepada wartawan di Parigi, Selasa (6/4/2021).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Parimo, I Wayan Sukadana mengatakan, terkait pengelolaan sejumlah taman di Parimo bukan lagi kewenangan pihaknya.
“Mulai dari bulan Januari 2021 ini, pengelolaan taman itu sudah dialihkan ke Dinas Lingkungan Hidup Parimo. Jadi bukan lagi kewenangan kami,” jelasnya.
Dia menjelaskan, sejak awal tahun 2021, ada aturan yang menyatakan, bahwa pengelolaan sejumlah taman di Parimo itu dialihkan ke Dinas Lingkungan Hidup. Sehingga, pihaknya tidak lagi menganggarkan untuk pengelolaan taman yang ada.
“Sehingga, sekarang ini seperti apa kondisi taman itu kami tidak tahu lagi karena sudah terlepas dari kami di Dinas PUPRP,” ujarnya.
Olehnya, mulai tahun ini semua pengelolaan taman, baik yang ada di RTH Toraranga, taman Masigi, taman Posintomu Kelurahan Kampal, taman Alun-alun Kantor Bupati dan taman Tinombo termasuk izin menggunakan lokasi taman, semua menjadi tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup.
“Makanya, kondisi taman saat ini kita lihat seperti itu, seakan-akan tidak terawat. Karena mereka juga tentunya masih mengajukan anggaranya, atau masih mencari petugas-petugas yang akan ditempatkan di setiap taman itu,” sebut I Wayan.
Sementara Kepala Bidang Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Parimo, Syaiful dikonfirmasi di Parigi mengatakan, terkait hal itu saat ini pihaknya tengah mengajukan nama-nama petugas taman termasuk anggaran untuk digunakan di tempat itu.
“Jadi tanggal 8 April ini kita sudah mengajukan nama-nama termasuk juga anggarannya. Kemarin penyerahan kepada kami terlambat. Makanya ini baru kami ajukan,” ujarnya.
Sehingga, diharapkan anggaran tersebut secepatnya terealisasi.” Kalau sudah keluar uangnya ini baru kami sudah mulai bergerak untuk melakukan pengelolaan dan perawatan di sejumlah taman itu,” sebut Syaiful.
Menurutnya, petugas taman yang akan dipekerjakan nantinya, pihaknya tetap merekrut orang-orang yang memang sudah bertugas sebelumnya di Dinas PUPRP. ” Tapi, kita lihat dulu kalau ada salah satu petugas yang kerjanya dinilai kurang baik, kita akan ganti dan mencari petugas lain,” ucapnya.
Ia menambahkan, jika proses anggaranya sudah lancar dan petugas taman pun sudah mulai bekerja, maka kondisi sejumlah taman tersebut akan terawat dengan baik.” Kalau memang tahun ini prosesnya sudah lancar, tidak mungkin tahun depan kondisinya begini lagi,” ujarnya. (asw/palu ekspres)