PALU EKSPRES, PARIMO– Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), Haris Rahim mengatakan, memasuki pekan kedua pelaksanaan bulan suci Ramadan, harga bahan pokok di sejumlah pasar masih terbilang stabil.
Hal itu kata Haris, berdasarkan hasil pantauan pihaknya di dua pasar yakni, Pasar Senggol Tolai dan Pasar Sentral Tagunu Parigi.
“Kami melaksanakan pemantauan harga di dua Pasar di Kabupaten Parigi Moutong, kemarin di Pasar Tolai, Kecamatan Torue, dan hari ini di Pasar Sentral Tagunu Parigi Kecamatan Parigi,” kata Haris Rahim kepada wartawan di Kantornya, Jumat (23/4/2021).
Dia mengatakan, kegiatan pantauan harga yang dilakukan pihaknya, untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga, saat momen bulan puasa dan jelang perayaan lebaran nantinya. Hasil pantauan menunjukkan bahwa harga bahan pokok seperti minyak goreng, gula pasir, beras, tepung terigu, kacang-kacangan, dan rempah, masih stabil.
Bahkan kata dia, stok berbagai jenis bahan pokok juga dipastikan aman hingga jelang perayaan lebaran nanti. “Sekarang harga stabil, karena kemungkinan tingkat kebutuhan juga masih rendah. Misalnya untuk Cabe saja, kemarin harganya Rp 80 ribu, perkilogram, sekarang sudah turun,” ujarnya.
Kata dia, bukan hanya memantau harga sembako, namun pihaknya juga ikut memantau penyaluran gas LPG 3 kilogram di sejumlah pangkalan, guna mengantisipasi adanya oknum yang mengambil keuntungan dengan membeli lebih dari satu tabung.
“Pengecer sebenarnya tidak dibenarkan menjual gas LPG 3 kilogram. Namun, tetap saja ada yang menjual gas di luar harga HET,” katanya.
Ia mengaku, sebelumnya pihaknya telah memberikan tindakan kepada pangkalan yang dianggap telah melakukan pelanggaran. Di antaranya, sanksi administrasi berupa teguran kepada pemilik pangkalan, hingga penangguhan pengisian gas LPG 3 kilogram.
“Karena saya masih baru, kalau sebelumnya sudah ada yang ditindak, diberikan sanksi administrasi berupa teguran dan penangguhan. Kalau mengulang lagi, kami berikan sanksi tegas hingga pencabutan izin,” tegasnya.
Lanjut dia mengatakan, berdasarkan surat edaran Gubernur Sulawesi Tengah, harga gas LPG 3 kilogram tersebut berdasarkan radius atau jarak dari SPBE. Sehingga ditetapkan, untuk wilayah Parigi HET-nya Rp 18 ribu per tabung.
Namun, kenyataan di pangkalan, HET tersebut tidak digunakan, melainkan menetapkan harga Rp 20 ribu per tabung. Tetapi, masih dapat ditolerir.
“Pangkalan beralasan Harga Rp 18 ribu, karena uang kembalinya tidak ada. Makanya dibulatkan jadi Rp 20 ribu per tabung,” ujarnya. (asw/palu ekspres)