Tekan Angka Stunting, Pemkab Parimo Intensif Edukasi Masyarakat

  • Whatsapp

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Parimo, Kurniati, SKM. Foto : ASWADIN/PE

PALU EKSPRES, PARIMO– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat guna menekan angka stunting.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang kesehatan masyarakat pada Dinas Kesehatan Parimo, Kurniati, SKM mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan, angka stunting mengalami penurunan dari 21,4 persen di tahun 2019, menjadi 11,4 persen di tahun 2020. 

“Penurunan jumlah kasus stunting ini merupakan hasil kerjasama seluruh pihak, untuk memerangi stunting di Parimo,” kata Kurniati kepada wartawan di kantornya, Jumat (21/5/2021).

Dia mengatakan, lokus stunting yang ditetapkan di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2021 terdapat di 35 desa yang tersebar di sembilan kecamatan. Ditetapkan lokus itu, untuk melakukan intervensi guna menekan pertumbuhan stunting dan gizi buruk.

Menurut Kurniati, penanganan stunting yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Parimo di tahun 2021, terus memaksimalkan program kerja pada tahun sebelumnya.

“Penanganan stunting ini juga melibatkan kurang lebih enam OPD, di antaranya Bappelitbangda, dan Dinas PMD,” katanya.

Kata dia, memberikan edukasi tentang stunting, terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan hadir dalam kegiatan imunisasi melalui peran kader posyandu.

“Pola hidup tidak sehat juga menjadi salah satu indikator terjadinya stunting. Sehingga edukasi kami berikan, agar masyarakat paham akan hal itu,” ujarnya.

Lanjut dia mengatakan, pihaknya juga tengah menggalakan program Gerakan Masyarakat Peduli Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita (Gempita), yang diyakini nantinya akan menurunkan angka stunting di tahun 2021.

“Di program itu, ada namanya dego-dego Gempita. Di situ nanti dihadirkan ibu hamil, kemudian akan diberikan edukasi soal kesehatan gizi hingga pemahaman tentang stunting,” jelasnya. 

Sehingga, diharapkan dalam memerangi stuting bukan hanya menjadi kesadaran pemerintah daerah, sebagai penyedia fasilitas penunjang. Tetapi, masyarakat sebagai sasaran juga harus sadar akan pentingnya pola hidup sehat. 

Pos terkait