PALU EKSPRES, PALU– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat terjadi peningkatan transaksi keuangan selama hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah tahun 2021. Baik dari sisi pembayaran tunai maupun non tunai
Dari sisi pembayaran tunai, peningkatan transaksi keuangan di Perbankan Sulteng mencapai 32,08 persen pada periode April hingga Mei tahun 2021 dibanding Idul fitri 1441 Hijriyah tahun 2020, year on year (yoy).
Realisasi kebutuhan rupiah Perbankan pada idul fitri 1442 H tahun ini mencapai Rp1,15 Triliun. Ini searah dengan proyeksi peningkatan kebutuhan rupiah dengan kecenderungan yang lebih tinggi.
Kepala BI Perwakilan Sulteng, Abdul Majid Ikram menjelaksan, peningkatan kebutuhan rupiah di Perbankan ini mencerminkan peningkatan kebutuhan rupiah di masyarakat untuk melakukan transaksi.
Menurutnya peningkatan transaksi juga terjadi dari sisi pembayaran non tunai. Yang mengalami peningkatan pada transaksi ritel selama April 2021.
Hal ini sebagaimana yang ditunjukan pada peningkatan nominal transaksi SKNBI April 2021 sebesar 13,9 persen (yoy) dibanding dengan bulan April 2020.
“Peningkatan transaksi yang terjadi pada masyarakat menunjukan kembali meningkatnya geliat ekonomi yang menjadi salah satu indikator peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Abdul Majid Ikram, Jumat (21/5/2021).
Adapun realisasi peredaran uang pada periode April-Mei 2021 sebagai berikut.
Peredaran Uang Pecahan Besar (UPB) mencapai Rp1,154 Triliun lebih. Sedangkan Uang Pecahan Kecil (UPK) terealisasi sebesar Rp876 Juta. Dengan total realisasi UPB dan UPK sebesar Rp1,155 Triliun lebih.
Sementara untuk realisasi peredaran uang pada periode yang sama tahun 2020 yakni, untuk UPB terealisasi hanya sebesar Rp933,5 Miliar lebih dengan peredaran UPK hanya sebesar Rp26,9 Miliar lebih dengan total antara UPB dan UPK sebesar Rp960,4 Miliar lebih.
Majid menjelaskan,peningkatan transaksi non tunai didorong peningkatan jumlah mechant QRIS di Sulteng. Per 7 Mei 2021 jumlah mechant QRIS di Sulteng mencapai 32.935. Meningkat 10,41 Persen (MtM) atau sebanyak 3.104 merchant dibandingkan dengan awal April 2021.