Nilai-nilai Pancasila ini haruslah menjadi azas pendidikan dan tidak bisa dibiarkan hilang dalam setiap proses pendidikan yang dijalankan setiap anak bangsa. Makanya setiap upaya yang dilakukan untuk menghilangkannya tidak boleh dibiarkan. Seperti menghilangkan mata pelajaran Pancasila sebagai mata pelajaran wajib yang harus dipelajari di setiap jenjang pendidikan adalah kesalahan fatal. Karena akan menghilangkan nilai-nilai yang sesungguhnya ingin dikembangkan dalam pendidikan.
Kedua, menguatkan nilai-nilai religius dalam pendidikan. Karena agama menjadi bagian yang sangat penting dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia. Lebih penting lagi bahwa Indonesia bukanlah negara komunis ataupun atheis yang tidak mengakui adanya Tuhan. Setiap warga negara yang hidup di bumi Indonesia adalah mereka yang beragama. Sehingga nilai-nilai religius haruslah lahir dalam bentuk pembelajaran dan menguatkan pendidikan. Bukannya dihilangkan dan digerus dengan alasan kebijakan yang tidak bisa diterima akal.
Ketiga, pendidikan haruslah dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan merupakan gambaran dari budaya bangsa. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menghargai budaya bangsanya yang beraneka ragam. Pendidikan tidak boleh memisahkan dan menjauhkan peserta didik dari akar budaya mereka. Boleh saja mereka belajar pemikiran Barat tetapi hati dan jiwa mereka tetaplah Indonesia. Hal ini tentu saja sesuai dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara, di mana dalam sistem pendidikan haruslah dikembangkan bahwa segala ilmu pengetahuan didasarkan pada jati diri bangsa. Ajaran ini masih terus diimplementasikan hingga hari ini.
Di saat pandemi ini, ujian terhadap dunia pendidikan memang begitu berat. Bagaimana tidak, proses belajar mengalami perobahan yang cukup drastis. Sehingga pendidikan yang seharusnya bisa mengubah kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik anak menjadi agak terabaikan. Meskipun belajar daring, seharusnya upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik secara seimbang tidak boleh berkurang. Jati diri mereka sebagai warga bangsa tidak boleh dilemahkan, agar bisa berperan mewujudkan masyarakat yang lebih baik lagi. Pemahaman mereka terhadap Pancasila, kemampuan religius dan identitas budaya bangsa mereka tetaplah harus dijaga. Meskipun mereka lahir dari budaya daerah yang berbeda tetapi perbedaan itulah yang seharusnya menjadikan mereka bersatu. Berbeda bukan berarti harus terpisah. Bangunan yang berdiri kuat bukan karena dibangun atas unsur yang sama, tetapi banyak keterlibatan unsur yang berbeda. Ada besi, semen, pasir dan terlebih lagi ada air yang menyatukan semua unsur tersebut. Sehingga jadilah bangunan yang kuat. Semua berguna dan berfungsi untuk saling menguatkan.