Organisasi Guru Minta Kepala Daerah Setop Uji Coba Sekolah Tatap Muka

  • Whatsapp
ilustrasi ruang kelas yang kosong/ kredit; unsplashcom

PALUEKSPRES,JAKARTA – Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mendesak para kepala daerah yang masih menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka, segera menghentikan uji coba sekolah tatap muka.

Sementara daerah yang positivity rate Covid19-nya masih di atas 10%, sebaiknya tidak membuka sekolah tatap muka di awal tahun ajaran baru pertengahan Juli 2021 nanti.

Bacaan Lainnya

“Jangan ada sekolah yang memaksa orang tua siswa mengambil rapor secara tatap muka (luring) ke sekolah, mengingat kondisi masih berbahaya,” kata Satriwan di Jakarta, Rabu (23/6) seperti dilansir jppncom.

Satriwan mengatakan, penyebaran Covid-19 makin masif, terutama setelah libur lebaran. Di beberapa daerah, Covid-19 menyebar dengan sangat cepat dengan positivity rate seluruh Indonesia sekitar 51,62%. “Angka yang betul-betul mengkhawatirkan,” tegasnya.

Dia meminta semua menahan diri untuk tidak melakukan liburan. Terutama menginjak masa liburan kenaikan kelas, pada akhir Juni sampai awal Juli nanti. Ini disampaikannya mengingat hampir semua sekolah akan melakukan pembagian rapor laporan hasil belajar siswa semester genap pada minggu ini dan minggu depan.

Oleh karena itu P2G meminta para kepala sekolah dan wali kelas membagikannya secara daring saja.

Menurut Satriwan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat proporsi kasus Covid-19 pada anak berkisar 12,5 persen yang berarti 1 dari 8 kasus konfirmasi terjadi pada anak.

“Per-23 Juni 2021 jumlah kasus harian mencapai 15.308 kasus. Angka tertinggi selama pandemi. Gelombang kasus ini masih diperkirakan beberapa minggu ke depan. Kami tidak ingin dunia pendidikan atau sekolah, justru malah memperburuk situasi pandemi ini,” tambah Satriwan. (jpnn)

Pos terkait