Menciptakan Lingkungan Belajar dalam Keluarga

  • Whatsapp
MHD Natsir. Foto: istimewa

Oleh MHD. Natsir Yunas (Dosen Jurusan PLS FIP UNP Padang)

HARI Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati tanggal 29 Juni 2021 lalu terasa sepi. Mungkin karena bukan hari libur nasional, sehingga momen ini berlalu begitu saja. Bisa juga dikarenakan semakin mewabahnya Covid-19 di berbagai daerah beberapa minggu terakhir. Seharusnya peringatan Harganas di saat pandemi ini bisa dijadikan sebagai bahan refleksi terhadap pentingnya keterlibatan keluarga dalam mengatasi wabah Covid-19 ini. Di mana keluarga sebagai kelompok sosial terkecil memiliki peran yang besar memutus mata rantai penyebaran wabah ini. Kepedulian keluarga diharapkan dapat memberikan pengaruh yang lebih baik bagi kondisi masyarakat saat ini.

Bacaan Lainnya

Harus diakui bahwa yang paling merasakan kesulitan selama pandemi ini adalah keluarga. Kesulitan yang dirasakan tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, tetapi ditambah lagi dengan tuntutan untuk bisa mendampingi anak dalam belajar. Bahkan selama pandemi ini, untuk urusan pengajaran peran keluarga seakan lebih besar dibandingkan dengan sekolah. Karena aktivitas belajar dilakukan di rumah, maka tentu saja peran keluarga sangalah besar dalam hal ini. Begitu juga dengan lingkungan belajar yang dirasakan oleh anak bukan lagi lingkungan sekolah, tetapi lingkungan keluarga. 

Dalam kondisi normal biasanya lingkungan sekolah akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan seorang anak. Tetapi dengan belajar daring selama pandemi, pengaruh lingkungan sekolah hampir tidak dirasakan oleh anak. Karena saat ini keluarga telah menggantikan sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar bagi anak. Keluarga menjadi faktor penentu yang diharapkan dapat menjamin berlangsungnya aktivitas belajar. Sehingga dalam hal ini sangat penting untuk mengkondisikan lingkungan keluarga sebagai lingkungan belajar bagi anak.

Meskipun belajar bisa dilakukan di mana saja, namun dalam kondisi saat ini belajar dari rumah menjadi pilihan terbaik yang bisa dilakukan. Membantu anak untuk bisa memahami berbagai materi yang sudah disampaikan guru secara daring. Walau terkadang orangtua merasa kesulitan dalam mendampingi anaknya belajar, karena mereka kurang memahami materi yang sedang dipelajari anak. Keterbatasan pengetahuan menjadi kendala utama untuk terselenggaranya pembelajaran yang memadai di rumah. Begitu juga dengan orangtua yang harus berjuang memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga yang dirasakan semakin sulit. Meskipun berat, tanggungjawab ini tetap harus diambil orangtua. Sehingga terkadang selama pandemi ini lebih sibuk orangtua dibandingkan guru mata pelajaran itu sendiri, dan rumah menjadi ruang sekolah bagi anak.

Pos terkait