Food Estate, Pertanian Cerdas?

  • Whatsapp
Muhd Nur sangadji
Dr. Ir. Nur Sangadji DEA. Foto: Dok

Hal lain yang juga penting adalah hilirisasi produk di sektor pemasaran. Satu soal yang menguntungkan adalah posisi strategis Provinsi Sulawesi Tengah yang berdekatan dengan Selat Makassar dan Pulau Kalimantan di sebelah barat. Provinsi Maluku di sebelah timur. Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo di sebelah utara. Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara di sebelah Selatan.

Hal ini memberikan peluang kerja sama dan perdagangan dalam dimensi interkoneksitas dengan prinsip saling menguntungkan. Peluang untuk Ibu kota baru NKRI di Kalimantan membuat peluang ini lebih terbuka.
Hubungan dengan negara-negara di gerbang utara (Northern Gate) juga menantang sekaligus peluang.

Bacaan Lainnya

Namun, di balik peluang, selalu ada masalah atau hambatan yang perlu diselesaikan. Persoalan itu antara lain, Perubahan iklim, Alih fungsi lahan pertanian, Alih profesi dari pertanian menjadi buruh tani atau profesi lain. Tersisa petani tua (Aging farmer) sedangkan anak muda tidak tertarik. Juga, masalah stabilitas harga komoditi pertanian dan lainnya.


Beberapa strategi dapat diterapkan antara lain ; (1). Perlindungan kawasan pertanian (agro-ekosisitem) baik dari alih fungsi lahan maupun kawasan hutan untuk kelestarian fungsi siklus daur hidrologi. (2). Perluasan areal tanam (ekstensifikasi) dengan memperhatikan daya dukung lingkungan argoekosistemnya. (3). Optimalisasi lahan pertanian yang ada (irigasi, pompa, embung, pola tanam dll). (4). Peningkatan Produktifitas (benih, pupuk, irigasi, alat pertanian dll) (5). Pengamanan Produksi (dampak perubahan iklim, pengandalian OPT dan penanganan Pasca Panen). (6). Pengembangan teknologi dan inovasi bidang pertanian melalui kerja sama di bidang penelitian (Universitas dan lembaga penelitian) yang berguna dalam pengambilan kebijakan. (7). Penguatan kelembangaan dan pembiayaan (penyuluhan, kelompok tani, koperasi dan Kredit usaha tani. (8). Membukaan peluang Pasar, lokal, regional, nasional, Internasional dan lainnya.

Food Estate diharapkan menjadi solusi dari kerumitan membangun pertanian yang cerdas (smart agriculture). Belajar dari pola perkebunan inti rakyat yang telah lama dipraktekkan. Bila penerapannya serius dan benar, mestinya menguntungkan semua pihak. Masalah petani yang selama ini melilit dapat terpecahkan. Sarana prasarana produksi, mulai dari lahan, bibit, pupuk, pestisida hingga pemasaran bisa teratasi. Tapi, itu baru terwujud bila dan hanya bila, semua pihak, pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan kaum ilmuan ikut serta. Ini baru pertanian cerdas (smart agriculture). Tanpa itu, Food Estate ini hanyalah konsep semata. Janganlah.

Pos terkait