Belajar Tak Berbatas Ruang dan Waktu

  • Whatsapp
MHD natsir. Foto: Istimewa

Belajar memberikan ruang yang begitu luas kepada setiap individu untuk mengembangkan kemampuannya. Sehingga meskipun bergelar guru atau dosen dan pendidik lainnya, kita adalah pembelajar. Karena tidak semua materi pelajaran yang dikuasai oleh pendidik. Kemampan kita sangatlah terbatas, adakalanya peserta didik lebih paham tentang sesuatu hal melalui proses belajar yang didapatkan sendiri. Sehingga dalam hal ini akan terwujud guru yang murid dan murid yang guru. Saling memberi dan menerima tanpa ada yang merasa paling tahu semuanya. Hal ini menjadi penting untuk memahami posisi dan kemampuan serta keterbatasan yang dimiliki. Agar diperbaiki dan disempurnakan dengan belajar.

Individu yang baik adalah individu yang mau belajar. Merasa diri pintar dan tahu segalanya adalah sikap arogan dalam belajar. Perkembangan teknologi dan informasi saat ini menuntut setiap individu untuk terus belajar. Meningkatkan kemampuan menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan. Belajar untuk bisa menciptakan, memanfaatkan dan mengembangkan segala kemampuan untuk hal-hal yang lebih baik lagi.

Bacaan Lainnya

Berbagai tingkat pendidikan formal yang sudah dilalui harusnya semakin meningkatkan semangat belajar. Semakin kita belajar semakin kita tahu akan kekurangan diri. Sehingga belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan. Dalam ini berlaku konsep Life Long Learning sebagai  upaya seseorang untuk terus belajar secara sukarela dan berkelanjutan untuk untuk mengembangkan kemampuan dan kompetensinya.

Belajar itu sebenarnya hanyalah kemampuan setiap individu mengambil nilai-nilai dari satu sumber belajar yang ada di alam ini. Dunia seisinya begitu luas terhampar sebagai sumber belajar. Hewan tidak bisa berfikir, hanya manusia yang bisa menggunakan akalnya untuk berfikir dan mendapatkan pelajaran dari setiap peristiwa yang ada di dunia ini.  Kambing ketika melihat hamparan rumput hijau yang terbayang olehnya adalah makan dan tidak akan pernah peduli lagi siapa pemiliknya. Berbeda dengan manusia yang tidak hanya berfikir urusan perut tetapi berfikir bagaimana mengelola hamparan rumput tersebut untuk kepentingan masyarakatnya. Mengambil pelajaran dengan memuji Tuhan yang menciptakannya, karena tidak ada satupun kejadian dan penciptaan makhluk di dunia ini yang sia-sia.

Pos terkait