PALUEKSPRES, PARIMO– Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Ibrahim mengatakan, sebanyak 270 sekolah di wilayah itu telah diusulkan untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi dan bangunan baru.
Menurut Ibrahim, bantuan penanganan rehabilitasi dan bangunan baru tersebut, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022. “Dinas sudah mengusulkan DAK pada bulan Februari dan Maret kemarin. Waktu itu pengusulan masih dibuka karena ada aturan terbaru pada proses pengusulan tahun ini,” kata Ibrahim saat ditemui di Parigi, Selasa (28/9/2021).
Seluruh usulan berasal dari tingkat SD kata dia, sebanyak kurang lebih 200 sekolah, untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 70 sekolah.
Menurut dia, saat ini pihaknya masih menunggu penetapan pagu sementara oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kemudian, penetapan itu akan disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada seluruh sekolah di Indonesia.
“Kalau melihat pengalaman tahun sebelumnya, disetujui pengusulan itu nanti pada bulan November atau Desember, setelah APBN disahkan,” sebut Ibrahim.
Pengusulanan tahun ini kata dia, berbeda dengan tahun sebelumnya, sebab pihak sekolah harus mengisi format dari Kementerian PUPR, untuk menetapkan penanganan rehabilitasi bangunan sekolah, mulai dari ringan, sedang dan berat.
Oleh karena itu, Disdikbud Parimo bekerjasama dengan Dinas PUPRP setempat untuk melakukan penghitungan dan penilaian. Selain itu juga usulan tidak akan mendapatkan tanggapan apabila pihak sekolah tidak memperbaharui data pokok kependidikan (Dapodik).
Ia mencontohkan, salah satu sekolah dalam penilaian ditetapkan Dinas PUPRP mendapatkan penanganan rehab berat. Sementara dalam Dapodik rehab ringan, tidak terdapat kesamaan data. Sehingga, hal ini nantinya akan menimbulkan pertanyaan serta keraguan pada saat verifikasi di pusat.
Lanjut dia mengatakan, terbatasnya waktu dan tenaga saat proses penghitungan dan penilaian, yang membuat pihaknya baru bisa menjangkau 270 sekolah tersebut.
Padahal, pihaknya berkeinginan mengusulkan seluruh sekolah di Kabupaten Parigi Moutong, sehingga berpeluang mendapatkan penganggaran APBN melalui DAK.