PALUEKSPRES, PALU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) belum dapat memastikan apakah rencana peminjaman anggaran untuk membiayai managemen persampahan di Kota Palu bisa dilakukan tahun 2021 ini.
Pemkot Palu sebelumnya berencana melakukan pinjaman anggaran sebesar Rp65 Miliar dengan dua sumber yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Bank Sulteng.
Rencana peminjaman ini sedianya dilakukan dalam rentan waktu berjalannya APBD perubahan tahun 2021. Rencana peminjaman bahkan telah masuk dalam dokumen Kebijakan Umum Perubahan APBD -Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA -PPAS) perubahan 2021 dan telah disetujui DPRD Palu.
Kepala DLH Palu, Irmayanti Pettalolo menjelaskan, belum bisa memastikan rencana peminjaman tersebut.
Karena menurutnya, hal itu mesti dikonsultasikan terlebih dulu kepada pemerintah pusat. Baik Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.
“Ada persyaratan dan pertimbangan -pertimbangan dari pemerintah pusat. Khususnya kementerian dalam negeri dan kementerian keuangan,” kata Irmayanti Pettalolo, Senin 11 Oktober 2021, di ruang kerjanya.
Pihaknya kata Irmayanti juga belum bisa memastikan apakah rencana peminjaman anggaran tersebut bisa terealisasi tahun 2022.
“Kita lihat nanti, karena hal ini tentu harus melalui pertimbangan-pertimbangan tersebut,” pungkasnya.
Untuk diketahui, rencana peminjaman telah tertuang dalam dokumen Kebijakan Umum Perubahan APBD – Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2021.
Anggota Banggar DPRD Palu Joppy A Kekung mengatakan, sesuai penjelasan TAPD, pinjaman rencananya dilakukan pada PT SMI yang dulunya Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Serta pada Bank Pembangunan Daerah (BPD).
“Untuk perbaikan management persampahan menuju Palu kota bersih dan hijau sekaligus menuju Adipura tahun 2023,”ungkap Joppy, Senin 9 Agustus 2021.
Joppy mengatakan, pada prinsipnya Banggar akan menyetujui karena upaya untuk menjadikan Palu kota hijau dan bersih telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Sepanjang dilakukan dengan kajian yang matang. Karena memang masalah kebersihan ini menjadi salahsatu visi Pemkot Palu,”katanya.
Serta akan menggali bagaimana upaya Pemkot Palu untuk mencari sumber pendapatan dari sektor persampahan agar bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Karena dari PAD itu juga nantinya diharapkan bisa menjadi sumber biaya pengembalian pinjaman,”demikian Joppy. (mdi/paluekspres)