PALUEKSPRES, PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar vaksinasi COVID-19 untuk pedagang di Pasar Sentral Tagunu Parigi, berlangsung di kantor pasar, Senin (25/10/2021).
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Parigi Moutong, Fauzia Alhadad mengatakan, ada penambahan 100 ribu lebih vaksin di Parigi Moutong. Sehingga, pemerintah mengambil langkah vaksinasi bagi para pedagang pasar guna mempercepat vaksinasi di daerah itu, minimal Desember 2021 bisa mencapai 70 persen.
“Pekan kemarin kita progres vaksinasi kepada semua pelajar dan door to door. Kemudian untuk pekan ini, karena ada penambahan sebanyak 100 ribu lebih vaksin,” ujar Fauzia.
Menurutnya, selain di pasar sentral Parigi, mulai pekan ini juga pihaknya menggelar vaksinasi di semua pasar tradisional di 23 kecamatan di wilayah Kabupaten Parigi Moutong serta membuka sejumlah gerai di tempat-tempat umum.
Upaya tersebut dilakukan agar supaya masyarakat yang divaksin dosis satu dan dosis dua bisa terlayani dengan cepat. “Kegiatan ini kami rencanakan berlangsung 14 hari ke depan,” ujarnya.
Tujuan dilaksanakan vaksinasi COVID-19 di setiap pasar kata Fauzia, adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada para pedagang yang ada. ” Karena kita lihat aktivitas mereka itu semuanya di pasar, sehingga untuk tidak meninggalkan dagangannya, maka pemerintah daerah mengambil kebijakan membuka pelayanan vaksinasi di setiap pasar,” jelasnya.
Selain di pasar kata dia, pihaknya juga melaksanakan vaksinasi di indoor kantor Bupati dengan sasaran para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup pemerintahan Kabupaten Parigi Moutong.
“Kalau kegiatan vaksinasi di indoor ini masyarakat umum bisa saja ke sini. Namun, diutamakan adalah ASN dan tenaga kontrak yang belum sempat divaksin. Jadi, untuk lebih dekat kita buka di suatu tempat biar lebih mudah mereka mengakses ke tempat kami,” ucapnya.
Dalam kegiatan itu tambahnya, pihaknya menyertakan daftar hadir dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memudahkan pendataan. ” Itu disertai dengan daftar hadir dari OPD, sehingga mudah kami memantau siapa saja dari OPD itu yang belum divaksin,” kata dia.