PALUEKSPRES, PALU– Ketua Umum KONI Sulteng Moh Nizar Rahmatu mengatakan Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (SMANOR) Tadulako harus menjadi laboratorium Olahraga di Bumi Sulteng.
“Untuk mewujudkan semua itu, seluruh komponen baik itu Pemerintah Daerah, Legislatif, KONI Sulteng maupun pihak swasta harus bersinergi dalam membangun olahraga di daerah ini,” kata Nizar Rahmatu saat paparan di acara Penguatan Kelembagaan SMANOR Tadulako yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Sulteng Muharam Nurdin, Ketua Komisi IV DPRD Sulteng DR Alimuddin Paada, Anggota Komidi IV I Nyoman Slamet, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Yudiawati Windaruslyana SKM, MKes, Sekum KONI Husin Alwi dan Bendum Andi Nur B Lamakarate serta para tenaga pengajar di Aula SMANOR Tadulako, Selasa (26/10/2021).
Menurt Nizar, empat hal fundamental untuk meraih prestasi yakni, sarana prasarana, dana, kesehatan organisasi serta sumber daya manusia (SDM).
” Jadi empat faktor inilah kunci sukses yang harus dipenuhi jika ingin meraih prestasi,” ujarnya .
Alhamdulillah tambahnya, di PON XX Papua 2021 lalu, patriot-patriot olahraga Sulteng telah menorehkan sejarah baru. Sebab sejarah Sulteng selama keikutsertaan di ajang bergengsi empat tahunan, baru di PON kali ini bisa menyumbangkan 12 keping medali dari 18 cabang olahraga yang diikuti.
‘”Ini prestasi yang luar biasa dan membanggakan. Belum lagi proses Puslatda yang diselenggarakan di hotel berbintang,” ujarnya.
Nizar juga mengungkapkan, ke depan kita akan wujudkan program Gubernur Rusdi Mastura, Sulteng Emas 2024 dan SuluttengGo rencana sebagai Tuan Rumah PON 2028.
“Kita sudah bersepakat, bersama Sulawesi Utara dan Gorontalo Suluttenggo mencalonkan tuan rumah PON XXII 2028. Di bulan Maret 2022 finalnya. 6 tahun sebelum PON digelar itu sudah dilelang. Alhamdulillah kami bersama Sulut dan Gorontalo sepakat untuk menjadi tuan rumah bersama, karena memang awalnya ini adalah provinsi yang satu,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu cabor yang menjadi prioritas di PON XXI 2024 Medan-Aceh adalah sepak bola. Ini telah menjadi komitmen Gubernur Rusdi Mastura.
” Jadi sepak bola ini harus jadi unggulan Sulteng, selain beberapa Cabor yang diandalkan selama ini,” pungkasnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Yudiawati Windaruslyana, SKM, MKes, lebih menitikberatkan pada minimnya sumber daya para tenaga pengajar di sekolah kejuruan. Olehnya, ke depan semua ini akan disiapkan utamanya pendidik produktif.
Pihaknya juga akan berupaya membuka Politeknik, sehingga ke depan tamatan-tamatan SMK kejuruan memiliki wadah khususnya pendidikan vokasi.
Ke depan juga tambahnya, atlet-atlet yang berprestasi akan didorong menjadi tenaga pengajar yang berkualitas termasuk masalah tunjangan dan seleri pengajar.
Sementara Wakil Ketua DPRD Sulteng Muharam Nurdin memberikan apresiasi atas kinerja KONI Sulteng yang baru beberapa lama menjabat, namun telah menunujukkan kemampuan sebagai wadah berhimpun cabang-cabang olahraga.
Bisa dibayangkan katanya, baru dua bulan menjabat sudah buat sejarah dan prestasi bagi Sulteng.
Belum lagi kata Politisi PDI-Perjuangan ini, tempat Puslatda di Hotel. Jika kemarin-kemarin hanya di Wisma Haji, sekarang sudah di Hotel.
“Ini peningkatan bagi kemajuan olahraga di Sulteng. Insya Allah di tangan KONI saat ini, dunia olahraga di daerah akan maju dan berkembang ” tandasnya. (kiriman Agus Manggona/bid/pe)