Paradigma Pembangunan Pertanian dan Peran Transformasi di Era Digitalisasi

  • Whatsapp
Dr. Hasanuddin Atjo, MP. Foto: Istimewa

Oleh Hasanuddin Atjo (Ketua KP3 Sulteng)

ARAH dan Kebijakan Pembangunan Pertanian dalam RPJMN 2019 – 2024 adalah mewujudkan Pembangunan Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern, melalui pembenahan terhadap empat pilar utama yang dilaksanakan secara paralel.

Bacaan Lainnya

Empat pilar utama yang dimaksud adalah; Pertama, peningkatan produktifitas dan nilai komoditas Pertanian serta Peningkatan kapasitas SDM; Kedua, menurunkan biaya produksi pertanian melalui peningkatan efisiensi dan pengembangan kawasan berbasis korporasi;

Ketiga, pengembangan dan penerapan mekanisasi, serta percepatan pemanfaatan inovasi teknologi dan; Keempat, ekspansi pertanian melalui perluasan pemanfaatan lahan, termasuk rawa dan sub-optimal lainnya, serta penyediaan air (irigasi dan embung).

Kualitas perencanaan dinilai sejumlah kalangan menjadi salah satu faktor kunci bagi keberhasilan mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern tersebut. Lemahnya koordinasi perencanaan pusat – daerah menjadi salah satu tantangan dalam pembenahan empat pilar utama itu.

Demikian pula halnya proses transformasi oleh para pendamping lapangan (penyuluh) menuntut model transformasi yang berbasis digital. Idealnya daerah-daerah yang potensial  di sektor pertanian, arah maupun kebijakan pembangunan pertaniannya harus inline, selaras dengan arah kebijakan Pemerintah Pusat dan termuat dalam RPJMD masing-masing sebagai landasan dalam menyusun RENSTRA dan RKPD.

Gubernur terpilih Rusdy Mastura dan Pasangannya, Ma’mun Amir mengusung visi “Bergerak Cepat, Menuju Sulteng Lebih Maju dan Sejahtera” dengan empat program prioritas yang termuat dalam RPJMD 2021-2026 antara lain;

Pertama, Pemulihan ekonomi berwujud cash for work berbasis pada korban bencana dan cash for work bagi jalan – jalan kewenangan provinsi yang tersebar di kabupaten dan kota.

Kedua, Meningkatkan kinerja sekolah-sekolah vokasional (kejuruan setara Sekolah Menengah Atas) di sejumlah daerah dan mendorong lahirnya pendidikan vokasional setara politeknik.

 Ketiga, berperan sebagai Penyangga IKN Baru di Kalimantan dengan menyediakan antara lain infrastruktur moda transportasi seperti Tol Darat (Tambu-Kasimbar), Pelabuhan penyeberangan di Tambu dan Kasimbar, Peningakatan kualitas ruas jalan dari utara Sulteng dan membuka isolasi dari selatan melalui Kabupaten Sigi.

Pos terkait