Oleh Nur SANGADJI
SEBUAH dialog kecil terjadi di aplikasi WhatsApp Tuaka untuk Negeri. Grup yang diinisiasi oleh kawan kawan Mahaswara Sulteng itu, isinya menarik sekali. Pencetus pikiran itu adalah Dr. Yunan Lampasio. Postingannya menginspirasi saya untuk berfikir dan menulis ini. Beliau benar saat menyebut, “harapan dahulu, baru tantangan. Alasannya, harus bicara optimisme dahulu, baru kita bicara apa tantangan.
Saya pikir, ini adalah paradigma kontemporer. Walaupun, sebenarnya sudah lama juga dipraktekkan oleh pendahulu. Sebut saja, ini adalah pendekatan yang pertama.
Nenek moyang kita dari tanah Bugis pernah punya falsafah. “Lettu ko jolo, Nappa jokka. Falsafah itu bermakna, “Tiba dahulu sebelum berangkat”. Nenek moyang kita dari tanah Nusantara lainnya juga punya keagungan nasehat yang relatif sama. Kita para cucu dan cicit inilah yang harus merawatnya.