Diduga Ada 20 Cabang BI di Indonesia Yang Alami Kebocoran Data. Pakar Sebut Lebih Parah dari Dugaan

  • Whatsapp
ilustrasi. Kantor Bank Indonesia/ foto: jawapos

PALUEKSPRES, JAKARTA– Pakar Keamanan Siber, Alfons Tanujaya menilai, kebocoran data yang terjadi Bank Indonesia (BI) lebih parah daripada yang diumumkan sebelumnya.

Menurut Alfons, kebocoran data itu ternyata tidak hanya menimpa cabang BI di Bengkulu. Peristiwa sama juga terjadi di cabang BI lainnya di lebih dari 20 kota di seluruh Indonesia pada lebih dari 200 komputer dengan jumlah dokumen 52.767 dan data 74,82 GB seperti dilansir Jawapos, Kamis (27/1/2022).

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, perusahaan teknologi keamanan, DarkTracer, mengungkapkan kebocoran data yang terjadi di Bank Indonesia (BI).

Ketika beredar informasi terjadi kebocoran data, Bank Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi bahwa memang benar terjadi kebocoran data pada salah satu cabangnya di Bengkulu. Jumlah komputer yang mengalami kebocoran data adalah 16 komputer dan hal ini diamini oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Dalam kicauan terbarunya disebutkan Geng Conti Ransomware terus mengunggah data internal Bank Indonesia. Pada kebocoran pertama, data yang diambil sebanyak 487 MB, tetapi sekarang mencapai 44 GB.

Melalui analisisnya, Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya menyatakan, kemungkinan BI tidak mengetahui kalau ada sedemikian banyak data yang bocor dan hanya menginformasikan kebocoran terjadi hanya di 16 komputer dan satu cabang kepada BSSN. Alfons menduga, BI kemudian memberikan informasi yang kurang akurat ini kepada masyarakat.

Pos terkait