Ini Tantangan Umat Islam Indonesia di Tengah Globalisasi. Wapres Menyoal Kualitas SDM dan Ekonomi

  • Whatsapp
(Wapres) K.H. Ma'ruf Amin saat menerima audiensi secara virtual Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat di Jakarta, Senin (14/02/2022)/ foto: Setwapres/ PaluEkspres

“Khusus terkait pemberdayaan umat, saat ini sedang kita coba, pertama menginkubasi atau menumbuhkan pengusaha-pengusaha muslim di daerah-daerah, kedua melakukan penguatan pengusaha-pengusaha yang sudah ada, dan ketiga memigrasikan pengusaha-pengusaha yang masih konvensional kepada syariah,” paparnya.

Pada kesempatan ini, Wapres juga mengapresiasi peran aktif DDII dalam menjalankan syiar Islam yang moderat dan toleran. Ulama dunia pun mengakui keberhasilan Indonesia dalam mengelola perbedaan di tengah kehidupan masyarakatnya yang memiliki beragam latar belakang.

Bacaan Lainnya

“Belum lama ini saya menerima delegasi dari Majelis Hukama Al-Muslimin yang berpusat di Abu Dhabi dan merupakan lembaga perhimpunan cendekiawan muslim dunia. Mereka mengatakan bahwa kami datang ke Indonesia bukan untuk mengajari orang Indonesia tentang Islam, tetapi kami ingin belajar dari Indonesia terutama bagaimana membangun agama dan menjaga toleransi yang begitu besar,” ungkapnya.

Lebih jauh, lanjut Wapres, Majelis Hukama menyampaikan, sekarang bukan saatnya lagi kitab-kitab Bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, tetapi sebaliknya buku-buku Indonesia yang memuat pemikiran dan pandangan tentang toleransi dan kerukunan yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab sebagai referensi untuk pengembangan Islam dunia.

“Saya pikir terjadinya ini semua tentu berkat kiprah seluruh lembaga-lembaga kemasyarakatan Islam termasuk Dewan Da’wah di dalamnya,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Ketua Pembina DDII Didin Hafidhuddin melaporkan bahwa DDII beraudiensi dengan Wapres adalah untuk mengundang Wapres menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) DDII yang akan diselenggarakan pada 24 hingga 26 Februari 2022 di Padang, Sumatera Barat.

Tujuan kegiatan ini adalah konsolidasi dan sosialisasi membangun kesepahaman antarpengurus DDII dari pusat hingga daerah, serta meningkatkan komitmen dan kinerja baik secara kualitas dan kuantitas untuk kepentingan bangsa dan umat.

“Pada kesempatan itu kami mengharapkan Bapak berkenan memberikan tausiah atau arahan kepada para peserta yang berasal dari 32 provinsi di Indonesia,” harapnya.

Selanjutnya, Ketua Umum Dewan Da’wah Adian Husaini menyampaikan bahwa saat ini DDII sedang menguatkan fungsi sebagai lembaga dakwah dan pendidikan.

Pos terkait