Ia mengungkapkan jauh sebelum bangsa Indonesia dimasuki oleh agama, bangsa ini punya kultur yakni kekeluargaan dan itu sudah mulai luntur, sehingga harus dikembalikan lagi.
“Banyak kita tidak sadar, karena kita sudah termanipulasi dengan doktrin-doktrin penjajah yang memecah belah, sehingga kita lari ke primordialisme bukan hanya kedaerahan, namun juga agama. Merasa agama satu lebih baik dsri agama yang lain. Inikan tidak boleh. Kita punya Pancasila,” jelasnya.
Ia menyatakan melakui kegiatan tersebut juga pihaknya ingin menunjukkan bahwa Kota Palu bukan daerah teroris, namun merupakan daerah yang aman tentram dan memiliki moderasi yang bagus antar agama.
“Kita ini saudara, kita dengan Tuhan kita masing-masing, tapi dalam kehidupan kita satu kok. Ini yang harus kita pahami bersama,” tambahnya. (aaa/PaluEkspres)