“Sekali lagi saya sangat menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan Kalla Group, dalam hal membangun hydropower (PLTA), baik yang ada di Sulawesi Tengah, yang nanti juga akan selesai di Mamuju (Sulawesi Barat), dan di Kerinci, di Sumatera Barat,” ujar Jokowi.
Dua perusahaan milik Kalla Group itu masing-masing PLTA Poso Energy berkapasitas 515 Mega Watt (MW) di Poso, Sulawesi Tengah, dan PLTA Malea Energy dengan kapasitas 90 MW di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden yang juga Founder Kalla Group, HM Jusuf Kalla mengatakan mulai membangun PLTA di Sulewana ini hampir 12 tahun.
Sebab, dia menghadapi birokrasi yang cukup berbelit hingga membutuhkan waktu 5 tahun untuk menyelesaikan negosiasi dan dipercaya untuk membangun PLTA. Ditambah kata dia,tak mudah untuk memperoleh pinjaman dari perbankan karena baru memulai membangun PLTA.
“Begitu banyak orang mau membangun Pak, terutama PLTA mini, tapi tidak bisa maju karena soal-soal birokrasi, bukan teknisnya. Tapi karena birokrasinya lambat sekali. Apabila diperbaiki ini saya yakin seluruh Indonesia ini akan bergerak pengusaha-pengusaha untuk membuat PLTA Mini 10 MW,” ujar Jusuf Kalla.
Total biaya mencapai Rp17 Trilyun untuk membangun PT Poso Energy ini. PLTA juga membangun transmisi ke Palu dan Sulsel, dan mengeluarkan dana hampir Rp2 trilyun untuk transmisi ke Sulsel sepnajang 202 Km. di samping Malea pembangkitnya di Toraja.