Bripka H, Tersangka Kasus Tewasnya Erfaldi Warga Tada Pada Demo Penolakan Tambang PT Trio Kencana

  • Whatsapp
Kapolda Sulteng Rudy Sufahriadi memberi keterangan di hadapan sejumlah wartawan terkait insiden seorang warga tewas saat penanganan demo di Desa Siney, Kabupaten Parimo, Sabtu malam (12/2/2022). Foto: istimewa

PALUEKSPRES, PALU- Setelah menunggu kurang lebih dua minggu, Kapolda Sulteng Irjen Pol. Rudy Sufahriadi di PTIK Jakarta mengumumkan hasil uji balistik Bidlabfor Polda Sulsel, Rabu (2/3/2022)

Pengumuman itu mengungkap titik terang siapa pemilik senjata api (senpi) yang mengakibatkan tertembaknya Erfaldi alias Aldi (21) warga Desa Tada, Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) yang tewas tertembak pada demonstrasi penolakan warga terhadap Perusahaan Tambang PT Trio Kencana beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

“Terhadap proyektil hasil uji balistik ditemukan identik dengan anak peluru atau proyektil pembanding yang ditembakkan dari senpi organik jenis pistol HS-9 nomor seri H239748” Jelas Kapolda Sulteng seperti dalam keterangan Persnya, Rabu (2/3/2022)

Rudy juga menjelaskan, pemegang senpi tersebut diketahui bernama Bripka H anggota Polres Parigi Moutong.

“Begitu juga hasil uji DNA dari sample darah yang ditemukan pada proyektil dengan darah korban hasilnya identik,” ungkapnya

Sehingga dalam proses penyidikan nantinya penyidik akan menetapkan Bripka H sebagai tersangka, tambah Rudy.

Adapun pasal yang dipersangkakan yaitu pasal 359 KUHP, Barang siapa karena kesalahannya atau kealpaannya menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun, tegas Mantan kapolda Jawa Barat ini

Sampai dengan saat ini Penyidik Ditreskrimum Polda Sulteng telah memeriksa saksi sebanyak 14 orang termasuk saudara H serta mengamankan barang bukti berupa satu butir proyektil, satu lembar jaket warna kuning, satu lembar baju kaos warna biru dongker dan 3 butir selongsong, terang Rudy.

“Kita akan profesional menangani anggota yang bersalah, melanggar SOP yang sudah ditetapkan bapak Kapolri. Semoga ini terakhir kali terjadi di Kepolisian Negara Republik Indonesia,” pungkasnya. (aaa/PaluEkspres)

Pos terkait