PALUEKSPRES,PARIMO – Sebanyak 41 ribu calon jama’ah haji (CJH) di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terdaftar sejak 2012 sampai 2021 dengan estimasi setiap tahunnya mencapai 2000 orang.
Hal tersebut disampaikan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulawesi Tengah, Ulyas Taha ditemui usai meresmikan gedung layanan haji dan umroh terpadu di Parigi, Senin (21/3/2022).
Dia mengatakan, dua tahun terakhir di Sulteng tidak ada pemberangkatan haji. Sehingga, daftar tunggu Calon Jama’ah Haji di daerah itu semakin banyak.
“Masyarakat yang menunggu 10 tahun menjadi 12 tahun baru bisa berangkat, karena dua tahun terakhir tidak ada pemberangkatan,” ujar Ulyas Taha.
Sekaitan hal ini kata dia, beberapa kali dilakukan pertemuan oleh pihak Direktorat Haji Kementerian Agama, yang dihadiri sejumlah kepala bidang haji di seluruh Indonesia, dan telah diberikan informasi untuk pelaksanaan haji tahun 2022, Arab Saudi membuka kesempatan.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menunggu skenario yang dibangun oleh pemerintah Arab Saudi, apakah memberikan kesempatan untuk membuka 100 persen atau hanya berapa persen.
“Tinggal melihat kuota nasional, dan kami pun menunggu dari kementerian berapa jatah CJH Sulteng diberikan,” ujarnya.
Kata dia, untuk tahun 2022 pihaknya memproyeksikan berapapun jumlah diberikan, diharapkan pemberangkatan haji dapat dibuka minimal memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa betul-betul pemerintah dapat memberangkatkan CJH tersebut.
“Minimal kelonggaran untuk para CJH agar dapat menunaikan ibadah haji, kami tetap terus berusaha melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian,” ujarnya.
Dia menambahkan, pemberangkatan calon jama’ah haji tertunda, bukan berarti pelayanan terhenti. Tetapi proses pelayanan tetap berjalan, bahkan pendaftaran pun dibuka.
“Semuanya tetap jalan, baik itu manasik dan lainnya, yang terhenti hanya pemberangkatan. Masyarakat tetap dilayani, tidak ada moratorium atau penghentian pendaftaran,” ujarnya.(asw/PaluEkspres)